Batamramah.com, Natuna - Bupati Natuna Cen Sui Lan menemui Menteri Transmigrasi (Mentrans) RI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara di Kantor Kementerian Transmigrasi, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Dari pertemuan Cen Sui Lan dan Mentrans tersebut, Kabupaten Natuna segera dijadikan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Terintegrasi berbasis maritim.
Kabupaten Natuna sebagai daerah perbatasan dengan 9 negara segera ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Terintegrasi. Untuk masa mendatang, Natuna sebagai kawasan lokomotif pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. Khususnya Indonesia bagian barat dan berada pada bagian utara NKRI, yang berfokus pada pengembangan sektor kemaritiman.
Dengan cara membuka akses untuk ke Tiongkok (Cina), Vietnam, Thailand, Malaysia, Kamboja. Baik akses melalui pelabuhan laut internasional dan bandar udara (bandara) internasional.
Kapet Terintegrasi berbasis maritim ini, peluang besar sebagai posisi yang strategis yang dimiliki Natuna sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI 1 dan ALKI 2. Kebijakan Kapet Terintegrasi pun dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal tersebut merupakan rencana besar bagi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara Menteri Transmigrasi dan Cen Sui Lan Bupati Natuna. Bupati Natuna Cen Sui Lan dan Mentrans selama 2 jam membahas Kapet Terintegrasi berbasis maritim tersebut di Ruang Kerja Menteri Transmigrasi RI, Kalibata, Jakarta, Selasa (22/4/2025) tadi.
Pada diskusi tersebut, Mentrans RI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara didampingi seluruh pejabat Eselon 1 Kementerian Transmigrasi. Hadir Danton Ginting Sekjen Kementerian Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurdin Dirjen Pembangunan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKT), Velix V Wanggai Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Transmigrasi. Serta pejabat Eselon 1 lainnya, Ismail Staf Ahli Menteri Transmigrasi.
Sedangkan Bupati Natuna Cen Sui Lan didampingi Ahmad Sopian Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Natuna. Bagi Cen Sui Lan, seluruh pejabat Eselon 1 Kementerian Transmigrasi tersebut merupakan teman akrab, karena sudah bermitra semasa menjadi Anggota Komisi V DPR RI periode 2019-2024.
Usai pertemuan, Bupati Natuna Cen Sui Lan menyampaikan, dengan adanya Kapet Terintegrasi berbasis maritim ini, Natuna segera membuka akses ke internasional. Baik lewat bandara internasional maupun pelabuhan laut internasional. Seperti negara Tiongkok (China), Vietnam, Malaysia, Thailand, Fhilipina, hingga Kamboja. Sehingga dengan dibukanya Kawasan Ekonomi Terpadu Terintegrasi itu, Natuna menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.
“Kapet Terintegrasi berbasis maritim itu seluas 30 ribu hektare, berada di Pulau Bunguran Besar, Kabupaten Natuna. Areanya, berada di HPL milik Kementerian Transmigrasi. Pak Iftitah, Pak Mentrans dalam waktu dekat, segera berkunjung ke Natuna,” ungkap Cen Sui Lan Bupati Natuna usai berdiskusi selama 2 jam bersama Mentrans RI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara dan Pejabat Eselon 1 Kementerian Trasmigrasi.
KEK Hilirisasi Pasir Kuarsa
Sebelumnya, Bupati Natuna Cen Sui Lan menerima kunjungan investor untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri hilirisasi pasir kuarsa. Untuk pertama di Indonesia, akan segera dibangun smelter hilirisasi (pengolahan mineral) pasir kuarsa di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri di area 557 hektare.
Dalam pertemuan tersebut, Cen Sui Lan menyimak paparan dan presentasi dari pihak investor, Aliang dan Robinson Tan selaku pimpinan dan Tim PT Vendoor Eco Batam Indonesia. PT Vendoor Eco Batam Indonesia ini bakal menjadi pemrakarsa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri di Kabupaten Natuna. Dalam presentai tersebut, Cen Sui Lan didampingi Hadi Candra Koordinator Staf Khusus Bupati Natuna dan sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Natuna.
“Sesuai perintah Presiden Prabowo dan RPJMN tentang hilirisasi produk mineral kritis, agar masyarakat dan rakyat Indonesia menerima manfaat yang lebih. Sebagai dampak positif kebijakan negara yang mulai melarang bahan Sumber Daya Alam mentah diekspor ke luar negeri,” jelas Cen Sui Lan, baru-baru ini.