Batamramah.com, Batam, Kepri - Pemerintah Provinsi Kepulauan
Riau (Kepri) tengah mengusulkan skema visa baru kepada pemerintah pusat untuk
mempermudah wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke provinsi tersebut pada
2025.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti menyatakan sejak
2024, Pemprov Kepri sudah mendorong relaksasi visa untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan.
"Tahun lalu kami berhasil mendapatkan dua skema baru,
yakni akses masuk untuk pemegang permanent resident (PR)
Singapura dan visa pendek dengan tarif Rp250 ribu. Ini sudah menunjukkan hasil
yang sangat baik," ujarnya saat dihubungi di Batam, Jumat.
Menindaklanjuti keberhasilan tersebut, Pemprov Kepri kini
mengusulkan agar warga negara asing yang tinggal, bekerja, dan belajar di
Singapura juga diberikan kebijakan bebas visa untuk masuk ke Kepri.
Usulan tersebut telah diajukan ke pihak pemerintah pusat
melalui kementerian yang bersangkutan, dan mendapat respons positif.
"Sudah ada lampu hijau dari pemerintah pusat.
Harapannya tahun ini bisa terealisasi, dengan nama dan bentuk yang mungkin
berbeda, seperti student pass, independent pass, atau lainnya. Yang
penting adalah kemudahan akses itu hadir untuk Kepri," kata Guntur.
Menurutnya, posisi geografis Kepri yang dekat dengan negara
tetangga seperti Singapura dan Malaysia menjadikan wilayah ini layak
mendapatkan kebijakan khusus.
Terbukti, pada akhir 2024, dengan adanya fasilitas bebas
visa PR dan visa pendek, angka kunjungan wisatawan meningkat drastis.
"Target kami di rencana pembangunan jangka menengah
daerah (RPJMD) sebanyak 1,47 juta wisman dan wisnus, namun realisasinya hampir
menyentuh 1,7 juta kunjungan. Ini berkat stimulus pusat dan kerja sama daerah
dalam memudahkan akses masuk ke Kepri," tambahnya.
Selain kebijakan visa, Pemprov Kepri juga akan terus
mengembangkan ekosistem pariwisata yang inklusif dan modern.
"Jika akses dimudahkan, hal lain juga kami upayakan
seperti untuk akses telekomunikasi, fasilitas untuk penyandang disabilitas,
mengoperasikan autogate di pintu-pintu masuk dan pembayaran
digital. Kami kemas program ini dalam inisiatif Kepri Easy Access,"
tutupnya.
Sumber: Antaranews.com