Batamramah.com, Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menerima kunjungan Pensutra Alliance Berhad guna membahas potensi investasi strategis dengan sejumlah negara di ASEAN.
"Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya penguatan kerja sama investasi strategis antara Kepri dan mitra-mitra bisnis regional ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara)," kata Wakil Gubernur (Wagub) Nyanyang Haris Pratamura saat menerima kunjungan silaturahmi jajaran Pensutra Alliance Berhad di Kantor Graha Kepri, Batam, Senin.
Pensutra Alliance Berhad merupakan platform investasi dan perdagangan yang telah aktif selama beberapa tahun terakhir dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sehat di kawasan ASEAN.
Organisasi tersebut memiliki jaringan mitra bisnis dari berbagai negara dan sektor, serta telah berkontribusi dalam membawa investasi ke sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Wagub Nyanyang didampingi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) setempat sangat mengapresiasi kehadiran tim Pensutra di Kepri sebagai salah satu wadah investasi di ASEAN.
"Letak geografis Kepri yang sangat dekat dengan negara-negara ASEAN, tentu potensial untuk pengembangan usaha dan investasi," ujar Wagub.
Ia juga menekankan berbagai keunggulan Kepri dalam mendukung ekspor-impor, termasuk keberadaan kawasan Free Trade Zone (FTZ) dan rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan sebagai infrastruktur penghubung yang akan memperluas konektivitas dan perekonomian regional.
Pemerintah daerah, katanya, terus berkomitmen meningkatkan fasilitas penunjang investasi dan memperluas wilayah FTZ sehingga investasi merata di semua wilayah tersebut.
"Dengan dukungan infrastruktur yang terus dikembangkan, kami yakin Kepri dapat menjadi pilihan utama bagi para investor," ujarnya.
Sementara itu, Executive Chairman Pensutra Alliance Berhad Dato’ Seri Abdul Rahman Maidin menyampaikan komitmennya untuk membawa lebih banyak mitra strategis ke Kepri guna melihat langsung potensi investasi di bumi Melayu tersebut, mulai dari sektor industri manufaktur, perikanan, peternakan, hingga energi.
"Kami melihat SDM yang mumpuni, infrastruktur mendukung, dan lingkungan investasi terus berkembang di wilayah Kepri," katanya pula.
Sumber: Antaranews.com