Batamramah.com, Jakarta - Beberapa warga korban banjir di
Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, menyampaikan
curhat (curahan hati) kepada Presiden Prabowo Subianto karena kena banjir 2
kali dalam 2 minggu terakhir.
Presiden, yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy
Indra Wijaya, mengecek langsung kondisi mereka, Sabtu, dengan mendatangi
rumah-rumah warga yang terendam banjir, dan duduk di teras rumah salah satu
warga untuk mendengarkan keluhan mereka.
Nurhayati, salah satu warga yang bertemu Presiden,
mengeluhkan banjir dua kali merendam rumah-rumah warga dalam periode 2 minggu
terakhir. Dia menyebut tinggi air mencapai 80 centimeter.
“Waktu banjir pertama itu sedengkul, terus yang terakhir,
yang besar itu sepinggang,” kata Nurhayati kepada Presiden.
Presiden mendengarkan keluhan warga, dan kebutuhan mereka,
baik yang pada akhirnya mengungsi maupun mereka yang bertahan tetap di
rumahnya.
Prabowo juga langsung menelpon pejabat-pejabat terkait untuk
segera membantu warga yang masih mengalami beberapa kesulitan, serta
memerintahkan para pejabat untuk merenovasi beberapa fasilitas umum di sekitar
rumah-rumah warga, dan memperbaiki SDN 04 Babelan, yang juga terendam banjir.
Dalam pertemuan dengan beberapa warga, Presiden juga
menyempatkan diri untuk berbuka puasa bersama warga di teras rumah mereka.
Presiden juga sempat menyusuri jalan-jalan dan gang-gang
rumah warga yang saat ini masih terendam air. Di Kampung Tambun Inpres,
Presiden kemudian menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir.
Selepas mengecek langsung kondisi warga dan
berbincang-bincang dengan mereka, Presiden beserta rombongan meninggalkan
lokasi pukul 18.28 WIB.
Nurhayati, saat kembali ditemui selepas kunjungan itu,
mengaku senang ditemui oleh Presiden.
“Aduh, bahagia Ibu. Sangat terharu Bapak Presiden mau
berkunjung ke rumah Ibu. Harapan Ibu ya minta yang terbaiknya saja apa kata
Bapak Presiden,” kata Nurhayati.
Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden
dalam siaran resminya menjelaskan kehadiran Presiden Prabowo di Babelan itu
menjadi bentuk dukungan moril kepada warga.
“Pemerintah pun berkomitmen untuk terus memantau kondisi
warga terdampak banjir, serta memastikan distribusi bantuan berjalan lancar,”
demikian siaran resmi BPMI Sekretariat Presiden.
Banjir merendam sejumlah pemukiman warga di beberapa daerah
di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dalam beberapa terakhir, air sempat
surut, dan sejumlah warga yang semula mengungsi pun kembali ke rumah mereka
masing-masing.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
memprediksi hujan berintensitas tinggi masih turun sampai dengan tanggal 11
Februari.
“Kemarin yang tertinggi itu sampai 232 milimeter dalam 24
jam. Kami prediksi sampai tanggal 11 itu kita masih perlu waspada bahkan siaga.
Jadi, mungkin akan sedikit menurun. Kemudian, akan meningkat lagi sekitar
tanggal 11,“ kata Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati di Istana Kepresidenan,
Jakarta, Selasa (4/3).
Terlepas dari prediksi itu, Dwikorita berharap modifikasi
cuaca yang dilakukan oleh BMKG sampai tanggal 8 Februari dapat mengurangi
intensitas hujan
“Upaya itu bukan mencegah hujan. Tidak mungkin. Insyaallah
mengurangi intensitas hujan,” sambung dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BMKG menyebut beberapa
daerah yang perlu waspada bahkan siaga, di antaranya mencakup Jawa Barat, DKI
Jakarta, Lampung, sebagian Palembang dan beberapa di Bengkulu.
“Mohon doanya agar semuanya termitigasi dan tidak ada korban
jiwa,” kata Dwikorita.
Sumber: Antaranews.com