Batamramah.com, Tanjungpinang - UPTD Pemadam Kebakaran
(Damkar) Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), menyedot atau
membersihkan banjir yang merendam sejumlah rumah warga di Kampung Jeruk setelah
dilanda hujan deras.
"Hari ini ada dua unit rumah warga yang minta bantuan
sedot banjir," kata Kepala UPTD Damkar Tanjunguban Panyodi kepada ANTARA
di Tanjungpinang, Jumat.
Menurut Panyodi, banyak rumah warga lainnya di Kampung Jeruk
yang minta bantuan serupa, namun belum bisa ditangani seluruhnya oleh damkar
karena level ketinggian air yang merendam rumah warga masih sejajar dengan
parit atau selokan di sekitarnya.
Ia menyebut air baru bisa disedot ketika level ketinggian
air parit sudah turun, karena hasil sedotan banjir dari rumah warga akan
dibuang ke dalam parit tersebut.
"Kalau air parit belum mengalir dan turun, banjir tak
bisa disedot, karena sudah pasti masuk lagi ke rumah warga," ujar Panyodi.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang rumahnya masih terendam
banjir, namun kondisi air parit di sekitar rumah sudah turun, bisa segera
melapor ke damkar untuk disedot.
Warga bisa menghubungi nomor telepon Damkar Tanjunguban
07714651295. Petugas damkar dipastikan siaga membantu menyedot banjir yang
menggenangi rumah warga.
"Untuk hari ini kami mengerahkan delapan personel
dengan satu unit mobil rescue, serta pompa apung untuk menyedot banjir di dua
rumah warga dengan ketinggian air 15 sampai 20 sentimeter," ungkap
Panyodi.
Panyodi menambahkan UPTD Damkar Tanjung Uban siap siaga 1×24
jam untuk membantu warga terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur
Pulau Bintan dalam beberapa hari terakhir.
Sejak semalam Kamis (20/3), personel damkar turut
mengevakuasi warga sakit yang terjebak banjir di rumah mereka. Warga lansia
tersebut sudah tidak bisa berjalan, sehingga harus dibopong petugas ke tempat
yang lebih aman.
"Petugas damkar ikut menangani mobil warga yang
terjebak ke dalam parit serta mengevakuasi seekor ular masuk rumah warga,"
ujarnya.
Panyodi menambahkan khusus wilayah Kampung Jeruk dk
Kelurahan Tanjunguban Utara, rata-rata rumah warga terendam banjir karena
posisinya di dataran rendah. Pembangunan rumah dinas TNI Angkatan Laut di
kawasan itu pun ikut terendam banjir.
Berdasarkan data BPBD Bintan, total ada 22 Kepala Keluarga
(KK) di Tanjunguban Utara yang terdampak banjir, namun sebagian besar warga,
terutama di Kampung Jeruk, lebih memilih bertahan di rumah mereka karena sudah
terbiasa dengan banjir.
Sumber: Antaranews.com