Batamramah.com, Batam, Kepri - Pemerintah Provinsi Kepulauan
Riau (Pemprov Kepri) tengah mengupayakan Pulau Pemping mendapatkan suplai
listrik selama 24 jam penuh mengingat peran strategisnya sebagai lokasi stasiun
gas, yang selanjutnya disalurkan ke Singapura.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri
Muhammad Darwin menjelaskan bahwa upaya tersebut terus dikoordinasikan dengan
PT PLN (Persero).
"Sejak 2015, listrik di sana disuplai dari pembangkit
berbahan bakar gas yang dioperasikan oleh PLN dan terbatas hanya 14 jam per
hari. Sekarang kami sedang dorong agar bisa menyala 24 jam," ujarnya saat
dihubungi di Batam, Ahad.
Salah satu solusi yang tengah dikaji adalah menambah mesin
pembangkit. Namun, ada kendala regulasi karena PLN tidak lagi diperbolehkan
membeli mesin baru dan harus beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT).
"Meski ada keterbatasan, kami terus berkoordinasi untuk
mencari solusi terbaik agar Pemping bisa mendapatkan listrik penuh selama 24
jam," tambah Darwin.
Selain itu, Pemprov Kepri juga merencanakan koneksi listrik
antara Pulau Pemping dan Pulau Labun melalui kabel bawah laut yang akan
dipasang oleh PLN agar kedua pulau mendapatkan suplai listrik yang lebih andal.
"Di 2025 ini kami memiliki beberapa proyek listrik
yakni di 10 lokasi. Seperti dua sambungan kabel melalui tower maupun kabel
bawah laut di Kabupaten Karimun yaitu di Pulau Ngal dan Propos," katanya.
Selain itu, Pemprov Kepri juga merencanakan pengadaan
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di delapan lokasi yang tersebar di
Batam, Lingga, Karimun, dan Bintan.
"Ada juga penyambungan listrik bawah laut dari Batam
Kecamatan Belakangpadang ke Pulau Manis dan Lengkang," tambah Darwin.
Dengan langkah ini, Pemprov Kepri berharap akses listrik
yang lebih merata dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat di wilayah kepulauan.
Sumber: Antaranews.com