Batamramah.com, Tanjungpinang - Menteri Kebudayaan RI Fadli
Zon mendorong pemanfaatan benda muatan kapal tenggelam (BMKT) atau harta karun
bawah laut di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai sumber ekonomi budaya dan
pemasukan bagi negara.
Ia menyebut perairan Kepri memiliki banyak sekali titik BMKT
yang perlu perhatian khusus ke depannya. Menurut catatannya 60 persen dari
total titik-titik BMKT se-Indonesia, berada di laut Kepri yang tersebar di
Natuna, Batam, dan Bintan.
"BMKT ini jadi potensi cagar budaya bawah air yang bisa
dikelola dan dimanfaatkan, namun kita harus melihat dulu aturannya, karena ini
lintas kementerian apalagi dulu ada moratorium pengangkatan BMKT," kata
Fadli Zon saat berkunjung ke kantor Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) IV Kepri
di Kota Tanjungpinang, Senin.
Fadli Zon menyebut Kementerian Kebudayaan bersama pihak
terkait perlu memikirkan bagaimana benda cagar budaya bawah air tersebut bisa
diselamatkan dan dimanfaatkan secara optimal serta berkelanjutan apabila
jumlahnya masif dan banyak.
"BMKT ini bisa dimanfaatkan guna meningkatkan ekonomi
atau pemasukan bagi negara," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, mantan anggota DPR RI itu turut
menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan merupakan sebuah kementerian baru,
sehingga perlu kerja keras dan ekstra mengingat cukup banyak pekerjaan rumah
(PR) budaya mulai dari hal yang sifatnya berwujud fisik (tangible) dan tidak
berwujud (intangible).
Menurutnya sampai saat ini total ada 228 cagar budaya
nasional. Sementara dari Kepri, tercatat baru dua cagar budaya nasional, yaitu
Pulau Penyengat dan Makam Sultan Mahmud Riayat Syah.
Kemudian, warisan budaya tak benda (WTB) nasional sebanyak
2.213, di mana 89 di antaranya berasal dari Kepri.
"Kami juga mengusulkan teater Mak Yong dari Kepri
sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO," ujarnya.
Sumber: Antaranews.com