Batamramah.com, Jakarta - Menteri pertanian mengaku sering
menerima telepon dari Presiden Prabowo Subianto yang menanyakan soal kondisi
harga pangan, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap stabilitas pasokan
dan harga pangan di Indonesia.
“Arahan Bapak Presiden, harga diminta stabil, bila perlu turun. Itu
permintaan beliau, dan beliau pantau secara langsung. Pernah dalam satu hari,
beliau menelepon saya tiga kali untuk menanyakan harga (pangan)," kata
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Mentan menyebut bahwa Presiden memantau harga pangan secara intensif,
bahkan kerap menghubunginya beberapa kali dalam sehari untuk memastikan
stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras dan minyak goreng.
Mentan mengaku bahwa Presiden Prabowo kerap memantau kondisi harga
pangan.
Selain dirinya, Mentan menyebut bahwa Presiden juga menelpon Wakil
Menteri Pertanian Sudaryono.
"Tadi malam pun beliau menelepon, memantau perkembangan harga,
bahkan Wakil Menteri Pertanian (Sudaryono) juga ditelepon,” ujar Mentan.
Menurut Mentan stok pangan nasional, termasuk beras dan minyak goreng
dalam kondisi melimpah sehingga tidak ada alasan bagi harga untuk mengalami
kenaikan signifikan.
Guna memastikan stabilitas harga menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah,
Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah dan sejumlah BUMN pangan terus
menggelar operasi pasar pangan murah secara berkelanjutan.
Amran menegaskan bahwa langkah ini dilakukan secara merata, terutama di
daerah yang mengalami lonjakan harga.
“Kami pastikan operasi pasar terus berjalan agar harga tetap stabil dan
masyarakat tidak terbebani,” ujar Mentan Amran.
Adanya langkah-langkah strategis ini, imbuh Mentan, pemerintah
optimistis ketahanan pangan nasional tetap terjaga dan masyarakat dapat
merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga
bahan pokok.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kinerja para menteri
Kabinet Merah Putih. Presiden secara khusus menggarisbawahi kinerja timnya
dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Pada pembukaan Sidang Kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/3),
Presiden Prabowo menyebutkan begitu banyak kebijakan yang dihasilkan dalam
waktu singkat.
Keberhasilan tersebut tidak bisa dilepaskan dari kerja keras para
menteri, wakil menteri, dan kepala badan yang tergabung dalam Kabinet Merah
Putih. Secara khusus, Presiden Prabowo mengapresiasi kerja kabinetnya di sektor
pertanian.
“Bulan-bulan ini, terutama selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri,
kondisi pangan kita aman dan cukup terkendali. Ini jangan dianggap ringan. Kita
adalah negara terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk yang sangat
besar. Bertahun-tahun kita selalu khawatir dengan kondisi pangan kita, apakah
harus impor. Alhamdulillah, tahun ini produksinya sangat baik,” ujar Presiden.
Presiden Prabowo menegaskan sektor pertanian sangat penting bagi
keamanan negara.
"Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun,
tapi jika pangan aman, negara juga aman,” tegasnya.
Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa dirinya terus memantau harga pangan di pasar.
Meskipun harga cabai rawit sempat mengalami kenaikan, ia memastikan
bahwa harga tersebut kini mulai turun. Atas pencapaian ini, Presiden Prabowo
mengapresiasi seluruh pihak yang bekerja keras di sektor pertanian.
Sumber: antaranews.com