H-7 Pemudik Gunakan RoRo di Batam Mulai Meningkat sampai 8 Persen


Batamramah.com, Batam - PT ASDP Indonesia Ferry Batam mencatat peningkatan pengguna kapal penyeberangan di Pelabuhan Telaga Punggur, Kota Batam, pada H-7 Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025. Lonjakan terjadi khusus pada kendaraan roda dua yang naik delapan persen dibanding tahun sebelumnya.

“Kami melihat hanya kendaraan roda dua yang meningkat delapan persen, sementara jumlah penumpang tidak mengalami kenaikan,” ujar General Manager ASDP Telaga Punggur, Hermin Welkis, di Batam, Selasa (25/3/2025).

Menurut Hermin, pola perjalanan pemudik tahun ini lebih merata sejak H-7, berbeda dengan tahun lalu yang memuncak pada H-5 hingga H-2 Lebaran.

“Sepertinya pemudik memilih berangkat lebih awal karena libur tahun ini cukup panjang, sehingga tidak menumpuk pada puncak arus mudik seperti H-3 atau H-2,” jelasnya.

Pada Senin (24/3), lonjakan penumpang sempat menyebabkan sejumlah calon pemudik tujuan Mengkapan, Riau, dan Dabo tidak terangkut akibat keterbatasan kapasitas kapal RoRo.

ASDP mencatat, total 370 penumpang berangkat pada H-7, sementara 18 orang lainnya terpaksa menunggu keberangkatan berikutnya.

Penumpang yang tertunda akhirnya diberangkatkan dengan kapal RoRo KM CMA tujuan Mengkapan, Riau, pada Senin sore.

“Kejadian ini menjadi evaluasi bagi kami untuk meningkatkan sistem dan pelayanan ke depan,” kata Hermin.

Hermin juga menjelaskan bahwa rute Punggur-Mengkapan-Tungkal merupakan jalur tersibuk kedua setelah Punggur-Uban, dengan 12 trip per hari. Untuk mengantisipasi kepadatan, ASDP menambah frekuensi perjalanan pada rute pendek Punggur-Uban, sementara lintasan panjang tetap berjalan normal.

Penumpang Bertahan di Pelabuhan

Sementara itu, Fitri (45) bersama putranya akhirnya bisa berangkat ke Mengkapan pada pukul 16.30 WIB setelah tertunda sehari.

Ia menggambarkan kondisi kapal RoRo yang penuh sesak hingga penumpang tanpa kendaraan diarahkan ke lantai atas.

“Sudah tidak kebagian tempat duduk, penuh oleh penumpang dengan kendaraan. Kami diarahkan ke atas,” ungkapnya.

Di dalam kapal, Fitri hanya bisa duduk tanpa alas. Penumpang yang ingin beristirahat dapat menyewa kasur seharga Rp50 ribu atau membeli kardus sebagai alas tidur seharga Rp10 ribu.

Saat keberangkatannya tertunda, Fitri dan anaknya terpaksa bermalam di ruang tunggu Pelabuhan Punggur karena tidak memungkinkan untuk kembali ke Tanjungpinang.

Sumber: Antaranews.com


Lebih baru Lebih lama