Batamramah.com, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Investasi
Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan
Danantara ditugasi pemerintah untuk bisa melakukan evaluasi menyeluruh pada
proyek-proyek hilirisasi yang akan didanai badan itu sehingga investasi negara
bisa efektif.
Rosan yang ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta,
Senin, mengatakan bahwa hal itu menjadi salah satu topik yang dibahas dalam
rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan beberapa menteri
terkait.
"Beberapa program yang akan dianalisa dan dievaluasi
oleh Danantara (ada) di berbagai bidang, baik itu refinery (kilang)
dengan teknologi baru ataupun beberapa bidang yang lain. Pada intinya kita akan
evaluasi secara independen," kata Rosan yang juga menjabat Menteri
Investasi dan Hilirisasi itu.
Rosan menekankan bahwa proyek-proyek hilirisasi yang akan
didanai dan dievaluasi menyeluruh oleh Danantara nantinya harus bersifat sudah
matang.
Hal itu berarti proyek yang diajukan untuk didanai Danantara
harus mengantongi keseluruhan perizinan, baik terkait lahan, terkait analisis
dampak lingkungan, maupun izin-izin yang memang perlu diurus ke kementerian
terkait.
Aspek kematangan proyek yang sudah disiapkan itu menjadi
penting karena Danantara akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, baik dari sisi
faktor risiko, aspek keuntungan, maupun dampak untuk penciptaan lapangan kerja
yang baru bagi masyarakat dari proyek terkait.
"Dengan itu (proyek matang yang diajukan untuk
ditinjau), Danantara bisa melakukan evaluasi-evaluasi secara komprehensif.
Apabila investment komite kita sudah menyatakan ini layak
investasi, kita harapkan itu segera langsung berjalan," kata Rosan.
Rosan juga mengatakan dengan adanya analisis dan evaluasi
dari Danantara, diharapkan nantinya calon investor dari dalam maupun luar
negeri bisa memiliki kepercayaan yang lebih dalam menanamkan modalnya pada
proyek-proyek hilirisasi.
Evaluasi ini juga diharapkan Rosan bisa menjaga nilai dari
konsep industrialisasi yang dijalankan pada kepemimpinan Presiden Prabowo
Subianto agar industrialisasi bisa dilakukan bertanggung jawab dengan tetap
menjaga aspek keberlanjutan, termasuk lingkungan.
"Ini sesuai juga dengan industrialisasi yang ingin kita
capai sehingga proyek-proyek ini menjadi proyek-proyek yang sustainable,
berkesinambungan, berkelanjutan, dan bersamaan juga menjaga emisinya itu
menjadi lebih baik. Karena kita sudah mempunyai target untuk net zero pada
2060," jelas Rosan menutup pernyataannya.
Sumber: Antaranews.com