Batamramah.com, Natuna - Bupati Natuna Cen Sui Lan segera ‘membenahi’ sistem pengelolaan penerbangan dan transportasi laut untuk memperkuat investasi daerah. Selama ini, konektivitas atau transportasi menjadi kendala dalam pengembangan investasi, akibat keterbatasan arus orang, barang dan uang (ekonomi).
Transportasi udara (penerbangan) sudah menjadi perhatian khusus bagi Cen Sui Lan sejak menjabat Anggota DPR RI. Tak hanya keberadaan aset atau sarana dan prasarana bandar udara di Ranai. Harga tiket yang dimonopoli maskapai penerbangan ke Bandara Ranai, Natuna pun sudah pernah diperjuangkan oleh Cen Sui Lan, agar diturunkan dengan cara diberikan subsidi.
Bagi Cen Sui Lan, jika penerbangan ke Natuna lancar dengan harga tiket yang murah, tentu akan meningkatkan keluar dan masuknya orang. Begitu pula dengan transportasi laut, sangat mempengaruhi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Justru itu, Cen Sui Lan meminta agar dibuka rute transportasi laut dan rute penerbangan dari Natuna ke Cina dan sebaliknya (PP), pada saat baru dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Tujuannya, agar investasi di Natuna cepat berkembang. Dengan datangnya investor-investor baru,” kata Cen Sui Lan, belum lama ini.
Kini, Bupati Natuna Cen Sui Lan berupaya menguatkan investasi di Natuna. Menurutnya, tugas utama pemerintah daerah saat ini mendatangkan investor. Untuk mendatangkan investor itu, akses transportasi berupa penerbangan dan transportasi laut harus lancar dan terjangkau (murah).
Cen Sui Lan menyatakan, kondisi Natuna sangat rentan. Pendapatan daerah sangat kecil, ditambah tidak adanya investasi di daerah. Di satu sisi, Natuna punya sumber daya alam untuk dikelola.
“Doakan saja. Natuna harus punya harapan yang jauh lebih besar, agar kita bisa melaksanakannya dengan bagus. Dengan investasi di daerah, menguatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih terjamin,” kata Cen Sui Lan kepada wartawan di kantor Bupati Natuna, Kamis (20/3/2025) kemarin.
Apa saja langkah strategsi untuk mendatangkan investasi ke Natuna? Cen Sui Lan menegaskan, yakni pemanfaatan potensi sumber daya dan pemanfaatan jaringan-jaringan yang sudah tersedia.
“Saya sendiri sudah memanfaatkan jaringan saya, hasilnya sudah ada beberapa investor yang sudah berkunjung, dan keseriusan untuk berinvestasi,” ujarnya.
Saat ini, perusahaan dari Salim Group kata Cen Sui Lan, sudah menyatakan ketertarikannya berinvestasi di sektor perkebunan kelapa. Investasi sektor kelapa ini sangat tepat. Di Natuna memiliki potensi kelapa yang sangat banyak dan masyarakat Natuna sudah sangat terbiasa dengan kegiatan berkebun kelapa.
Di tambah lagi dengan keberadaan pasar kelapa yang terbuka dan nilai jualnya yang cukup tinggi di semua wilayah. Sehingga tidak heran komuditas kelapa tersebut menjadi primadona di pasaran.
“Jadi, kita jangan dulu memandang yang lain-lain, cukup yang ada di depan mata saja. Kita akan memulainya dengan peremajaan kelapa dulu. Kelapa di Natuna memang banyak, tapi perlu peremajaan juga,” ucap Cen Sui Lan.
Rencana investasi pertanian kelapa sudah berada di tataran teknis, setelah pihak Salim Group melakukan penjajakan-penjajakan (survei).
“Sepanjang investasi ini menguntungkan masyarakat, kita akan memberikan fasilitas dan insentif-insentif,” tegasnya.
Bupati Natuna Cen Sui Lan menyebutkan, selama 14 hari pada awal ini, dirinya bekerja sebagai Bupati Natuna, banyak sekali pekerjaan dan tantangan yang mesti diselesaikan. Seperti gaji, tunjangan, utang, persoalan rumah sakit dan lainnya.
Saat ini, masih dalam suasana Ramadan, penerbangan ke Natuna selama dua minggu belakangan ini menjadi pertimbangan bagi para investor untuk menjajaki potensi-potensi investasi di Natuna.
Pemerintah daerah sudah berkoordinasi dengan maskapai, menjamin kelancaran transportasi udara di Natuna. Penerbangan ke Natuna akan kembali normal setelah 20 Maret 2025. Dan investor diperkirakan akan ramai datang ke Natuna di atas tanggal 20 Maret atau setelah lebaran.
“Jadi, kalau prioritas saya, secepat-cepatnya saya bawa investasi ke Natuna. Tidak ada 100 hari kerja. Makin cepat, makin bagus pelaksanaan investasinya,” demikian Cen Sui Lan dengan optimis.