BPN-Pemprov Kepri Bahas Optimalisasi Lahan Terlantar Untuk Investasi

Batamramah.com, Tanjungpinang - Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kakanwil BPN) bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melakukan pertemuan membahas optimalisasi pemanfaatan tanah terlantar guna mendukung pembangunan dan investasi di daerah.

Kepala Kanwil BPN Kepri Nurus Sholichin mengatakan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo dalam pertemuan retreat kepala daerah, yang menegaskan bahwa tanah, laut, dan udara dikuasai oleh negara dan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

"Saat ini pemerintah sedang merevisi Peraturan Pemerintah (PP) terkait tanah terlantar," kata Kepala Kanwil BPN Kepri Nurus Sholichin usai bertemu Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura di kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Jumat.

Menurut dia, revisi PP itu bertujuan untuk memastikan pengelolaan tanah yang lebih optimal, termasuk pemanfaatannya bagi reforma agraria, bank tanah, proyek strategis nasional (PSN), serta tanah cadangan lainnya.

"Tanah cadangan ini nantinya dapat dialokasikan untuk kepentingan strategis seperti pembangunan kampus, wakaf produktif, pesantren, dan sarana umum lainnya," ujar Nurus Sholichin.

Sementara, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang menyampaikan bahwa persoalan tanah terlantar selama ini menjadi kendala bagi peluang investasi, terutama di kawasan-kawasan strategis.

Ia menyebut PP yang sedang direvisi tersebut harus bisa mempertegas kebijakan terkait tanah terlantar. Pemprov dan BPN Kepri harus bersama-sama menginventarisasi lahan-lahan yang masuk kategori ini, termasuk aset-aset BUMN yang terbengkalai.

"Banyak potensi investasi yang bisa masuk jika lahan-lahan ini dimanfaatkan dengan baik," ujar Wagub Nyanyang.

Wagub Kepri menekankan bahwa daerah harus berpacu dengan pesan Presiden, yakni berinovasi dalam percepatan investasi.

Ia juga menyampaikan Pemprov Kepri saat ini tengah gencar menarik investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Akses terhadap lahan yang jelas dan bersih dari status hukum yang menghambat akan menjadi daya tarik utama bagi investor untuk menanamkan modalnya di Kepri," ujar Wagub Nyanyang.

Nyanyang mencontohkan beberapa lokasi di sepanjang Trikora yang memiliki lahan terlantar selama puluhan tahun. Termasuk lahan bekas tambang.

Pemprov sedang mencari cara agar lahan itu bisa diambil alih oleh pemerintah dan dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan serta pengembangan investasi baru.

Sumber: Antaranews.com

Lebih baru Lebih lama