Batamramah.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto
menyatakan bahwa Indonesia akan terus melanjutkan proses aksesi untuk menjadi
anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau Organisation
for Economic Co-operation and Development (OECD) setelah resmi menjadi
anggota penuh aliansi BRICS.
Prabowo mengatakan bahwa saat ini transisi keanggotaan penuh
Indonesia dalam aliansi BRICS sedang berjalan, di mana organisasi itu terdiri
atas sembilan negara anggota, yakni Brasil, Rusia, India, China, Afrika
Selatan, Mesir, Etiopia, Iran,_ dan Uni Emirat Arab.
"Juga ada kebijakan internasional kita, yaitu bahwa
Indonesia bergabung ke BRICS, sudah dinyatakan bahwa kita diterima di BRICS,
ya. Ini sedang prosesnya, transisinya sedang berjalan," kata Prabowo saat
mengumumkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2025 dan kebijakan ekonomi
lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Menurut Presiden, aksesi keanggotaan Indonesia untuk
bergabung dalam OECD terus dijalankan sebagai upaya bahwa Indonesia tidak
memihak kelompok mana pun atau nonblok.
Presiden juga berkomitmen agar Indonesia menyelesaikan
Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic
Partnership Agreement (CEPA) dengan berbagai negara agar tarif bea
masuk perdagangan dapat dihapuskan atau diturunkan.
"Kita juga menjalankan terus pendaftaran kita ke OECD,
yang terakhir kita juga ingin secepatnya menyelesaikan kerja sama Indonesia
kita Indonesia-Uni Eropa, CEPA juga," kata Prabowo.
Pada kesempatan sebelumnya di World Governments Summit 2025,
Presiden Prabowo kembali menegaskan keinginan Indonesia untuk bergabung sebagai
anggota penuh OECD dan forum-forum kerja sama ekonomi lainnya, seperti CPTPP
dan Forum Indo-Pasifik.
Forum-forum kerja sama itu diyakini mengedepankan semangat
untuk berdialog dengan setara dan menghindari berbagai permusuhan.
Bagi Presiden Prabowo, sikap Indonesia itu merupakan cerminan politik bebas aktif Indonesia yang tidak berpihak kepada satu kelompok kuat tertentu, termasuk kelompok-kelompok yang dipimpin Amerika Serikat ataupun China.
Sumber: Antaranews.com