Batamramah.com, Batam - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam,
Kepulauan Riau, melakukan penghematan anggaran sekitar Rp60 miliar pada 2025
sebagai tindak lanjut kebijakan efisiensi APBN dan APBD.
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid di Batam, Kepri,
Senin, mengatakan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025,
setiap pemerintah daerah diminta menekan pengeluaran anggaran.
Meski begitu, ia menyebutkan proses efisiensi itu masih
berproses, mengingat masih ada satu organisasi perangkat daerah (OPD) yang
belum menyampaikan rincian efisiensi anggarannya.
"Sekitar Rp60 miliar. Masih ada satu OPD lagi yang
belum, dan akan didudukkan hari ini," kata Jefridin.
Ia memastikan efisiensi anggaran ini tidak akan mengganggu
pelayanan publik, termasuk alokasi untuk tenaga honorer.
"Insya Allah tidak mengganggu pelayanan publik. Honorer
kita aman. Honorer tidak terdampak," ujar dia.
Jefridin menyampaikan pemangkasan anggaran dilakukan pada
bagian-bagian yang dianggap tidak prioritas, seperti perjalanan dinas,
konsumsi, alat tulis kantor (ATK), dan kegiatan di hotel.
Lebih lanjut, Jefridin menegaskan efisiensi ini diterapkan
secara merata di seluruh OPD.
"Perjalanan dinas, konsumsi, ATK, semuanya sesuai
Instruksi Presiden. Kegiatan di hotel bukan dihapus, tapi dikurangi. Tidak ada
dinas yang paling terdampak, karena perjalanan dinasnya rata semua. Sesuai
dengan Instruksi Presiden, kegiatan-kegiatan yang kita buat di hotel itu bukan
kita hapus, tapi kita kurangi," kata Jefridin.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memastikan
kebijakan efisiensi anggaran belanja APBN maupun APBD tidak mengganggu
pelayanan publik kepada masyarakat.
"(Pelayanan publik) tidak boleh terganggu. Tidak harus
khawatir. Kita yang menyelenggarakan, kita yang harus siapkan semua itu. Di
semua lini pemerintah," kata Sekdaprov Kepri Adi Prihantara.
Ia mengatakan efisiensi anggaran itu lebih fokus anggaran
perjalanan dinas, belanja pegawai, serta mengurangi jumlah kegiatan.
"Contoh perjalanan dinas wajib 50 persen, artinya kalau
tidak perjalanan dinas ya tetap bisa. Rapat dengan zoom meeting gunakan
teknologi," kata dia.
Sumber: Antaranews.com