Batamramah.com, Jakarta - Dokter spesialis saraf lulusan Universitas Sam
Ratulangi dr. Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N mengatakan sakit kepala migrain dan
vertigo sering kali disalahartikan, padahal keduanya memiliki keluhan yang
berbeda.
"Nah ini juga kadang-kadang kalau migrain dan vertigo
disalahartikan oleh masyarakat, keluhannya sebenarnya migrain tapi disebutnya
vertigo," kata dr Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N, dalam wawancara eksklusif
bersama ANTARA di Tangerang, Banten, Kamis (6/2).
Dokter yang praktik di Rumah Sakit Hermina Bitung itu
menjelaskan migrain merupakan sakit kepala yang dirasakan biasanya di sebelah
kanan maupun kiri, namun juga bisa di bagian seluruhnya.
"Ini juga salah satu, bukan miskonsepsi ya, tapi
seperti kepercayaan kolektif masyarakat. Oh kalau saya sakit kepala sebelah itu
pasti migrain, padahal tidak selalu seperti itu. Memang kalau secara
karakteristik migrain itu tidak pasti ya, biasanya dia nyeri kepalanya itu
sebelah, bisa di sebelah kanan bisa di sebelah kiri, pindah-pindah juga bisa,
sakit kepala semuanya juga bisa," ujar dia.
Menurut Jeffry kualitas dari sakit kepala migrain seperti
berdenyut, kemudian bisa ada keluhan seperti mual, muntah, mata
berkunang-kunang.
Dokter Jeffry menjelaskan terdapat beberapa jenis sakit
kepala yang dari lokasinya bisa diperkirakan, seperti disebabkan sinusitis
maupun infeksi telinga.
"Biasanya sakit kepalanya tuh di daerah-daerah yang ada
sinusnya, contohnya di daerah hidung, pipi, atau misalnya kalau sakit kepala di
daerah belakang kepala tepat belakang telinga, mungkin kita bisa curiga mungkin
ini bisa jadi ada infeksi telinga," jelas dia.
Sedangkan vertigo, menurut Jeffry merupakan sebuah sensasi
pusing, di mana sensasi pusingnya bisa seperti berputar, bergoyang atau tidak
stabil.
Jeffry menjelaskan untuk vertigo sendiri terdapat dua tipe,
yaitu sentral dan perifer tepi atau pinggir. Untuk vertigo
tipe sentral disebabkan oleh masalah di dalam otak.
"Masalah di dalam otak, termasuk tumor, penyumbatan,
atau infeksi itu kita bilang vertigo sentral," ujar dia.
Sedangkan vertigo perifer, menurut Jeffry
merupakan yang paling umum, di mana disebabkan karena adanya masalah di organ
keseimbangan atau vestibular.
"Vestibular itu di daerah telinga, jadi
telinga kanan kirinya ada organ keseimbangan jadi kalau ada masalah di situ
sensitif, penuaan atau pernah ada trauma kepala, kecelakaan. Bisa jadi overreaktif gitu
ya, jadi biasanya gampang pusing, contohnya perubahan posisi kepala, jadi
pusing, mual, muntah," jelasnya.
Lebih lanjut, dokter Jeffry mengatakan terdapat input
keseimbangan dari sensasi, yaitu otot-otot di kaki dan tangan, serta mata.
"Jadi kalau mata tuh misalnya lihat gadget sudah lama
lelah nah itu bisa jadi pusing, makanya inputnya ada gangguan," ucap dia.
Sumber: Antaranews.com