Batamramah.com, Batam - Terkait rencana akan diberlakukannya Fuel Card 5.0 pada bulan maret mendatang, masyarakat Batam khususnya pengguna pertalite merasa keberatan dikarenakan beberapa faktor.
Pertama, adanya biaya bulanan senilai Rp 20 ribu perbulannya. Kedua, sudah ada barcode MyPertamina sehingga pembelian menjadi double.
Andi salah satu pengguna kendaraan, mengatakan keberatan, kenapa harus masyarakat lagi, kenapa tidak Pertamina atau pmilik SPBU yang dikenakan tarif tersebut. Atau pemerintah. Itukan program pemerintah.
Masih kata Andi, untuk apa bekerjasama dengan pihak Bank apabila ada biaya admin yang dibayar masyarakat. Lebih baik meninggalkan Fuel Card dan mengisi BBM Pertamax.
"Terus pemerintah daerah dapat apa. Masak iya tidak ada bagi hasil," ucap Andi.
Hal yang sama diungkapkan juga Warga Kecamatan Batuaji, Masrizal. Bapak tiga anak ini merasa keberatan dengan adanya biaya Rp 20 ribu perbulan.
"Keberatan kalilah (penerapan Fuel Card 5.0). Misalnya kita mau isi Rp 150, tapi harus ada Rp 170 ribu. Kenapa harus 3 bank pula Harusnya 1 bank aja kayak e money. Ada potongan pulak 20 ribu tiap bulannya. Kalau emak-emak sudah dapat telur beberapa butir. Kalau mau dilakukan berpihak ke masyarakat," paparnya
Ia menambahkan kalau Fuel Card 3.0 untuk solar berhasil, hal itu dikarenakan pengguna solar kebanyakan pengusaha dan sedikit jumlahnya. Kalau pertalite lebih ke pribadi dan banyak penggunanya.