Batamramah.com, Batam – Gedung DPD RI Provinsi Kepulauan Riau menjadi saksi gelaran Sosialisasi Empat Pilar MPR oleh Anggota MPR RI/DPD RI, Senator Dwi Ajeng Sekar Respaty, S.H., M.Kn. Acara yang berlangsung pada Minggu malam ini mengusung tema besar “Empat Pilar MPR sebagai Panduan Moral Generasi Muda di Tengah Tantangan Era Digital.”
Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuda, akademisi, dan berbagai elemen masyarakat Kota Batam.
Dalam kata sambutannya, Dwi Ajeng Sekar Respaty menyampaikan pentingnya pemahaman mendalam terhadap Empat Pilar MPR—Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—sebagai pedoman moral dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah derasnya arus digitalisasi.
"Generasi muda saat ini adalah aset bangsa yang harus dibekali dengan nilai-nilai luhur kebangsaan agar mampu menjadi penjaga keutuhan dan keberlanjutan bangsa,” tegas Dwi Ajeng.
Beliau juga menyoroti fenomena lunturnya nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda akibat derasnya informasi digital yang tidak terfilter, serta meningkatnya individualisme yang berpotensi memecah persatuan.
"Melalui sosialisasi ini, kita bersama-sama menggugah kesadaran untuk memanfaatkan teknologi secara bijak demi memperkuat fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuhnya.
Acara ini semakin menarik dengan pemaparan materi dari narasumber akademisi, Khairul Riza, S.H., M.H., yang membahas relevansi Empat Pilar MPR di era digital. Dalam paparannya, Khairul Riza menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi panduan moral yang relevan untuk mengatasi berbagai tantangan dunia maya, seperti hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme daring.
Khairul Riza juga menyoroti pentingnya etika digital berbasis nilai kebangsaan.
“Generasi muda harus memahami bahwa tindakan mereka di dunia maya mencerminkan karakter bangsa. Dengan menjunjung tinggi Pancasila, menghormati keberagaman sesuai Bhinneka Tunggal Ika, dan menjaga persatuan dalam bingkai NKRI, kita dapat menciptakan ruang digital yang positif,” ujar Khairul.
Sebagai penutup, Dwi Ajeng Sekar Respaty mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus menjaga persatuan dan kebersamaan di tengah keberagaman.
"Pilihan politik boleh berbeda, tetapi kita harus tetap satu dalam semangat kebangsaan. Jadikan Empat Pilar MPR sebagai pedoman hidup untuk menciptakan Indonesia yang kuat, sejahtera, dan bermartabat,” pungkasnya.
Acara ini diharapkan mampu menjadi sarana edukasi yang efektif dalam membangun karakter generasi muda sebagai agen perubahan, yang tidak hanya cerdas teknologi tetapi juga memiliki moralitas kebangsaan yang kokoh.