Batamramah.com, Batam - Badan Pusat Statistik (BPS), merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Oktober 2024 mencatatkan inflasi sebesar 0,06 persen (mtm).
Secara spasial baik Kota Batam, Kota Tanjungpinang, dan Kabupaten Karimun mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,08 persen (mtm), 0,03 persen (mtm), dan 0,01 persen (mtm). Dengan demikian, secara tahunan, IHK di Provinsi Kepri mencatatkan inflasi sebesar 2,31 persen (yoy) atau secara tahun kalender tercatat sebesar 1,17 persen (ytd).
Wakil Ketua TPID Kepri, Suryono mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi pada Oktober 2024 terutama didorong oleh Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil sebesar 0,09 persen (mtm), sejalan dengan meningkatnya harga emas perhiasan secara global.
"Pendorong inflasi juga berasal dari Kelompok Transportasi dengan andil sebesar 0,05 persen (mtm) terutama didorong oleh kenaikan tarif angkutan laut, tarif transportasi online. Kemudian kebutuhaan rumah tangga juga memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen (mtm), terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya sewa rumah," katanya Kamis (7/11/24).
Dalam rangka pengendalian inflasi, kata Suryono, Bank Indonesia Kepri secara konsisten bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di level provinsi maupun kabupaten/kota se-Kepri dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan strategi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif (4K).
"Berbagai upaya stabilisasi harga yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2024, antara lain, koordinasi dan sinergi program melalui rapat koordinasi penyaluran bantuan kepada BUMD Kabupaten Karimun, rapat koordinasi TPID Kabupaten Karimun, rapat koordinasi wilayah manufaktur se-Sumatera, dan rapat koordinasi TPID Kota Tanjungpinang," ujarnya.
Selain itu, sinergi penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak tiga kali di Provinsi Kepri. Penyaluran bantuan sarana prasarana pendukung pertanian kepada Kelompok Tani di Kabupaten Bintan. Melanjutkan panen Gerakan Sekolah Menanam (GSM) secara mandiri oleh setiap sekolah peserta GSM 2024.
Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi melalui sinergi dan koordinasi antar lembaga/instansi. Beberapa risiko tekanan inflasi yang perlu diantisipasi.