Batamramah.com: Suhu politik menjelang Pilwako Batam dan Pilkada Kepri semakin memanas. Sejumlah paguyuban dan kelompok relawan mulai muncul untuk menyatakan dukungan. Salah satunya, Paguyuban Among Warga Jawa (Punggawa), yang terdiri dari hampir semua komunitas Jawa Timur dan Jawa Tengah di Batam, resmi mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Muhammad Rudi dan Aunur Rafiq (HMR-AuRa), serta calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Nuryanto dan Hardi Selamat Hood (NaDi Batam).
Paguyuban yang diprakarsai oleh tokoh masyarakat Jawa di Batam, Soerya Respationo, menegaskan bahwa dukungan ini tidak bersifat paksaan.
“Setiap orang boleh berbeda pilihan, yang terpenting adalah menjaga persaudaraan sesama perantau. Namun, jika ada calon yang terbukti berkontribusi untuk pembangunan Batam, Punggawa tentu akan mendukung mereka,” ujar Soerya, yang dikenal sebagai Ki Lurah dalam paguyuban tersebut.
Pada deklarasi yang digelar di Asrama Haji, Sabtu (7/9), beberapa paguyuban Jawa, seperti dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, menyatakan dukungan resmi mereka kepada HMR-AuRa dan NaDi Batam.
Tokoh senior Punggawa Batam, Irjen (Purn) Darmawan, juga mengajak seluruh warga Jawa di Batam untuk bersatu mendukung pasangan ini.
“Jika kita kompak, apa yang diharapkan akan tercapai. Meski awalnya pasangan ini sempat tak ada harapan, putusan MK Nomor 60 membuka jalan. Sekarang, kita punya kesempatan besar untuk memenangkan Pilkada Kepri dan Batam,” kata Darmawan.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi dalam Pilkada.
“Jangan sampai warga Jawa di Batam golput. Pilihlah calon yang dianggap terbaik, dan pastikan kita berperan aktif demi keberlangsungan demokrasi,” ujarnya.
Tidak hanya dari kalangan masyarakat Jawa, dukungan kepada pasangan HMR-AuRa juga datang dari tokoh masyarakat Melayu di Batam.
Sastra Wijaya, pendiri Rumah Aspirasi Kawan Sastra dan inisiator relawan HMR-AuRa Kepri, menyatakan dukungannya.
Menurutnya, yang terpenting adalah pemimpin yang mampu bekerja nyata untuk masyarakat.
“Saya melihat fakta bahwa pembangunan infrastruktur di Batam sangat pesat. Jangan lihat asal usulnya, yang penting niatnya untuk memajukan masyarakat Kepri dan Batam,” ungkap Sastra.
Ia menambahkan, “Tidak bersikap berarti kita tak peduli dengan masa depan Batam dan Kepri. Saatnya kita menunjukkan sikap demi kemajuan daerah ini,” pungkasnya.