Batamramah.com, Banjar - Desa Belangian merupakan desa yang berada di kaki Pegunungan Meratus tepatnya di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Perjalanan menuju Desa Belangian memakan waktu sekitar kurang lebih 4 jam dari kota Banjarmasin menggunakan transportasi darat.
Setelah melalui perjalananan darat, kita juga masih harus menggunakan transportasi sungai dengan menggunakan kapal atau biasa disebut kelotok. Akses perjalanan menuju Desa Belangian cukup sulit karena tidak adanya jalan darat, itu yang membuat desa ini cukup tertinggal di bandingkan desa lainnya.
Kepala Desa Belangin, Aunul Khoir menjelaskan sejarah asal mula terbentuknya Desa Belangin merupakan dampak dari bendungan Waduk Riam Kanan.
“ Ada 8 desa yang tenggelam karena dampak bendungan tersebut yaitu Desa kalaan, rantau halayung, minunggul, tiwingan, apue, rantau bujur, rantau balei, dan bunglay,” terang Aunul kepada awak media bertempat di Aula Desa Belangian, Rabu (21/08/2024).
Belangian berasal dari dua suku kata, yaitu "Balai" yang berarti tempat pertemuan dan "Ngian" yang berarti mahkluk halus.
“ Nama desa Belangian ini didasarkan pada adanya acara adat yang diselenggarakan di teluk Belangian yang memberikan sesajen berupa pemberian makan hutan yang diadakan setahun sekali dengan mengundang semua mahkluk halus yang ada di segala penjuru Riam Kanan,” jelas Aunul.
Masih kata Aunul, untuk luas Desa Belangian dan hutannya sekitar 24 ribu hektar serta danau 9 ribu hektar. Penduduk Desa Belangin ada 350 jiwa denga 105 KK, mayoritas penghasilan dari berkebun dan berternak serta mayoritas beragama Islam.
Warga Desa Belangian sangat ramah dan bersahabat terbukti saat puluhan jurnalis yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia untuk membuat Karya Jurnalis disambut baik.
Desa yang juga masuk wilayah Waduk Riam Kanan ini memiliki banyak tempat wisata alam yang sangat indah. Seperti wisata edukasi yaitu terkait kerajinan dan Pertanian ada juga wisata perhutanan.
“ Untuk Edukasi kerajinan yaitu kain batik Sasirangan yang merupakan kain khas provinsi Kalsel, bahan baku untuk pewarna alami yang banyak dari dedaunan, kulit kayu hingga buah-buahan banyak di dapat di Desa Belangian,” jelas Aunul.
Kerajinan ini untuk pewarnaannya menggunakan bahan bahan alami seperti jangar atau kunyit, kulit akasiah dan masih banyak lagi. Pembuatannya dengan cara ponding atau di pukul pukul, kemudian ada juga dengan sistem kukus sekitar 2 jam lalu di tempelkan di atas kain. Selain itu ada rumput dan daun daun yang digunakan untuk motif.
“ Sedangkan Edukasi Hutan, seperti wisata air terjun, tanaman berbagai pohon besar,” ungkap Aunul.
Geopark Meratus di Desa Belangian merupakan Geopark tertua dan sudah proses berapa juta tahun yang lalu.
Desa yang juga masuk dalam kawasan Geopark "taman bumi" pegunungan Meratus. Salah satu pohon yang tumbuh di Hutan Hujan Tropis Kahung yang dinamakan pohon Binuang Laki itu merupakan salah satu tanaman yang banyan tumbuh di hutan yang masuk situs Geopark Pegunungan Meratus.
Sementara itu, Hasriyani, Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis) mengatakan sejak tahun 2013 Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan sudah membentuk Pokdarwis di Desa Belangian.
“ Untuk wisata yang ada di Desa Belangian air terjun, tanaman Pohon besar seperti Pohon Binuang Laki dengan ketinggian 50 meter, usia sekitar 70 tahun,” terang Hasriyani.
Selain itu,lanjut Hasriyani di dalam Hutan Hujan Tropis Kahung ada berbagai hewan yang dapat ditemui seperti beruang madu, kijang ,rusa, burung harwei, babi hutan dan masih banyak lagi.
“ Ada juga wisatawan manca negara yang berasal dari Amerika, Kanada dan Jepang datang ke Desa Belangian untuk melakukan penelitian,” tutur Hasriyani.
Desa Belangian merupakan Desa dengan segala keindahan alam yang lestari, hutan hujan tropis kahung yang luas dan terjaga, aliran sungai Lua Dibatu yang begitu jernih mengalir di bebatuan yang bersumber dari gunung.