Rute Kapal Ro-Ro Batam-Pelabuhan Tanjung Belungkor Johor Terus Disiapkan

Batamramah.com, Johor - Sempat berhenti beroperasi akibat pandemi Covid-19, rute pelayaran feri dari Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center-Tanjung Belungkor, Johor, Malaysia, kembali dibuka mulai April 2024 mendatang. 

Selain rute reguler pelayaran feri penumpang pengelola Pelabuhan Tanjung Belungkor juga mempersiapkan dermaga kapal Ro-Ro yang rencananya salah satunya akan melayani rute menuju Batam dan sebaliknya. Diharapkan nantinya bila beroperasi selain meningkatkan konektivitas juga membuka peluang ekonomi yang lebih besar antar kedua wilayah. 

"Pelabuhan ini (Tanjug Belungkor) kami siapkan sebagai hub, meningkatkan perdagangan antara Batam, Johor dab China," ungkap Moh. Jamal Saleh, CEO Southern Reef, pengelola Pelabuhan Tanjung Belungkor, Johor, Jum'at (29/3/2024) siang. 


Namun, kata Jamal saat ini regulasi rute Ro-Ro Batam-Tanjung Belungkor tersebut terus dibahas oleh Pemerintah Indonesia dan Malaysia. 

"Kami terus mempersiapkan infrastruktur pendukung pelabuhan. Bila nanti beroperasi kami harapkan meningkatkan perdagangan," kata Jamal. 

Di tempat yang sama, Konsul Ekonomi Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru, Andreza Sethia Dasuki mengatakan rencana pembukaan pelayanan rute Ro-Ro ini masih dalam proses, terutama terkait mobil apa yang bisa masuk ke Indonesia khususnya Batam maupun sebaliknya.

Namun, kata pria yang lebih dikenal dengan panggilan Andre ini di Johor sendiri mobil dari Singapura dan Thailand bisa masuk. Begitu juga dengan salah satu wilayah perbatasan di Kalimantan, mobil asal Malaysia bisa masuk begitu juga sebaliknya. 

"Regulasi ini masih dibahas pemerintah. Prosesnya tergantung dalam kesepakatan Bilateral. Pengadaan Ro-Ro ini masih dalam perencanaan," ungkap Andre. 


Terkait mulai dibukanya kembali rute feri ke Tanjung Belungkor dari Batam KBRI Johor Bahru sangat mendukung. Ia berharap rutenya bisa terealisasi sehingga bisa banyak wisatawan yang datang ke Johor dan sebaliknya.

Bahkan pemerintah merancang program Special Border Treatment atau perlakuan khusus bagi warga di kedua wilayah. Misalnya mendapatkan diskon-diskon khusus ketika berkunjung ke Johor maupun sebaliknya. 

"Sehingga ada ikatan antara warga Johor dengan warga Kepri. Misalnya ketika warga Kepri berkunjung ke Johor dengan menunjukkan identitas (KTP) bisa dapat perlakuan khusus, seperti diskon. Begitu juga sebaliknya. Sehingga semakin mempererat hubungan," kata Andre.

Moh Jamal yang juga merupakan Presiden Greater Desaru Tourism Association, sangat menyambut baik program tersebut. Bahkan dia menyebut hal itu sudah berjalan di Desaru. Dalam waktu-waktu tertentu objek-objek wisata di Desaru memberikan perlakuan khusus bagi warga Kepri yang berkunjung.

Lebih baru Lebih lama