Batamramah.com, Batam - Sempat berhenti beroperasi akibat pandemi Covid-19, rute pelayaran feri dari Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center-Tanjung Belungkor, Johor, Malaysia, kembali dibuka.
"Terminal Feri Tanjung Belungkor Johor siap menerima pelayaran perdana dari Batam pada awal April," ungkap Moh. Jamal Saleh, CEO Southern Reef, pengelola Pelabuhan Tanjung Belungkor, Johor, Jum'at (29/3/2024) siang.
Sebelum melayani rute reguler mulai awal April mendatang tersebut, sejumlah agen perjalanan wisata (Travel Agent) dan sejumlah media dari Batam diajak berkunjung melihat kesiapan pelabuhan. Selain itu juga diajak melihat kawasan wisata Desaru yang berada di wilayah selatan Johor Bahru tersebut.
Pelabuhan Tanjung Belungkor merupakan pintu masuk utama menuju tempat-tempat wisata yang ada di kawasan Desaru yang memiliki beberapa resort, lapangan golf, hingga agro wisata.
Kembali dimulainya kembali rute feri Batam-Tanjung Belungkor ini kata Jamal, menandai tonggak penting dalam kebangkitan pariwisata di wilayah tersebut. Pasalnya, rute ini menawarkan perjalanan feri yang sangat singkat ke wilayah Johor dengan hanya memakan waktu satu jam dan membuka liburan akhir pekan ke kawasan wisata Desaru di Pengerang.
Melihat kesiapan Pelabuhan Tanjung Belungkor menyambut wisatawan pengelola pelabuhan mengajak sejumlah agen pariwisata dan sejumlah media untuk berkunjung untuk menjelajahi layanan feri dan merasakan beragam penawaran wisata Desaru dalam Perjalanan Fam Batam-Desaru pada tanggal 29 Maret 2024.
"Kami terus menyiapkan infrastruktur pendukung untuk melayani penumpang nanti," ujar Jamal.
Moh Jamal yang juga merupakan Presiden Greater Desaru Tourism Association, melanjutkan selain memperkaya pertukaran pariwisata, kolaborasi antara Batam dan Desaru juga telah mendorong kemajuan signifikan dalam hubungan perdagangan.
"Memanfaatkan posisi strategis Batam sebagai pusat industri dan status Desaru yang sedang berkembang sebagai pusat pariwisata, kemitraan ini akan memberikan banyak peluang untuk hubungan perdagangan yang saling menguntungkan dalam waktu dekat," kata Jamal.
Kemitraan antara Balam dan Desaru diharapkan dapat melampaui bidang pariwisata, karena membuka pintu bagi banyak peluang perdagangan. Batam, yang dikenal dengan sektor manufaktur yang kuat dan lokasi maritim yang strategis, berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan yang ideal antara Indonesia dan Malaysia.
"Memperdalam hubungan perdagangan antara Batam dan Desaru melalui Terminal Feri Tanjung Belungkor akan memberikan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di kedua wilayah. Meningkatnya aktivitas perdagangan berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja, perolehan pendapatan, dan pengembangan industri tambahan, sehingga memperkuat lanskap sosio-ekonomi secara keseluruhan," kata Jamal.