Batamramah.com - Sebagai upaya mengakselerasi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kepri dan berbagai pihak terkait dalam wadah Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) menyelenggarakan rangkaian acara Kepulauan Riau Ramadhan Fair (KURMA) 2024 yang berlangsung dari tanggal 15 s.d. 24 Maret 2024 di area Tugu Daun Sirih, Tanjungpinang. KURMA 2024 merupakan bagian dari National Halal Fair yang diorkestrasi oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
KURMA 2024 merupakan perwujudan upaya pengembangan ekosistem rantai nilai halal serta peningkatan literasi pelaku usaha dan masyarakat terhadap produk halal. Opening Ceremony KURMA 2024 dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2024 diawali dengan laporan penyelenggaraan kegiatan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Suryono. Baca Juga: Badan Karantina Indonesia Kepri Musnahkan 1,9 Ton Komoditas Ilegal dari Luar Negeri Dalam laporannya, Suryono menyampaikan bahwa perekonomian Kepri tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,20% (yoy) merupakan yang tertinggi se-kawasan Sumatera. Salah satu faktor pendorong perekonomian Kepri adalah tingginya kunjungan wisatawan mancanegara, termasuk Malaysia, yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim.
Potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru tersebut perlu dioptimalkan, salah satunya melalui penyelenggaraan KURMA 2024 untuk mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Rangkaian acara KURMA 2024 meliputi seminar internasional, bazar produk UMKM unggulan Kepri, ZISWAF Corner, dan beragam perlombaan terbuka untuk semua kalangan masyarakat. KURMA 2024 juga menyediakan layanan UMKM yang memberikan informasi dan konsultasi mengenai perizinan usaha, sertifikasi halal dan BPOM, registrasi sistem informasi industri nasional, klinik kemasan, dan pembiayaan dari lembaga keuangan syariah. Sejalan dengan laporan yang disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Gubernur Kepri sekaligus Ketua KDEKS Kepri, Ansar Ahmad, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) berkomitmen untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
Komitmen tersebut tercermin dari dukungan pada sektor keuangan berupa pemberian subsidi marjin 0% untuk pembiayaan kepada UMKM oleh Pemerintah Provinsi Kepri dengan mengoptimalkan peran Bank Pembangunan Daerah, PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda), dan koperasi syariah. Dukungan pembiayaan ini melengkapi berbagai dukungan teknis yang telah dilakukan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM. Rangkaian acara KURMA 2024 secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin. Wakil Presiden RI menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Kepri yang telah bertindak sebagai pionir di Indonesia dalam pengembangan ekosistem rantai nilai halal. Hal ini tercermin dari pengembangan Kawasan Bintan Inti Halal Hub yang telah menghasilkan output berupa ekspor produk halal secara berkelanjutan. Dalam pidato pembukanya, Wakil Presiden RI berpesan bahwa terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan ekosistem rantai nilai halal.
Pertama, penguatan infrastruktur ekosistem rantai nilai halal untuk meningkatkan daya saing industri halal melalui peningkatan efektivitas proses sertifikasi halal, pemberian insentif fiskal dan non-fiskal, serta optimalisasi kurasi inkubasi dan pendampingan usaha syariah untuk ekspor produk halal ke pasar global. Kedua, peningkatan inovasi dan kolaborasi riset serta pemanfaatan teknologi digital dalam rantai nilai halal yang inklusif, beretika, dan berkelanjutan, dengan peningkatan ketertelusuran halal dan pengembangan standar halal internasional bersama lembaga halal negara lain, seperti Malaysia dan Singapura. Ketiga, Pemda dan masyarakat Kepri perlu menggali potensi unggulan daerah dalam industri produk halal, mengingat potensi besar Kepri dalam pengembangan ekonomi biru. Wakil Presiden RI juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak dalam penyelenggaraan KURMA 2024 dan berharap kegiatan tersebut dapat berkontribusi nyata dalam memajukan industri halal Indonesia, khususnya Kepulauan Riau. Selain itu, KURMA 2024 diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan memasuki pasar global melalui peningkatan kerja sama dengan lembaga halal luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura. Setelah resmi dibuka, rangkaian acara KURMA 2024 dimulai dengan seminar internasional bertema “Navigating Global Halal Value Chain: Trends and Challenges”.
Seminar yang diikuti oleh pendamping halal Kepri, pelaku usaha, akademisi, dan mahasiswa ini menghadirkan narasumber dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia, Majlis Ugama Islam Singapore (MUIS), penyelenggara Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), serta Ayam Penyet Ria yang merupakan pelaku usaha halal dari Kepri. Materi pertama seminar dibawakan oleh narasumber dari BPJPH yang menyampaikan peluang yang perlu dioptimalkan Indonesia untuk menjadi produsen halal terbesar di dunia, salah satunya melalui optimalisasi Halal Supply Chain Management (HSCM). Di sesi kedua, narasumber dari MUIS memaparkan mengenai perkembangan dan tantangan dalam membangun ekosistem halal di Singapura, termasuk memberikan pemahaman kepada peserta terkait kerangka sertifikasi halal Singapura yang fokus pada lingkup makanan dan minuman serta telah dipercaya dan diakui secara internasional. Sementara itu, narasumber ketiga yang merupakan penyelenggara MIHAS menyampaikan bahwa untuk mendorong perkembangan pelaku usaha halal, Malaysia menyelenggarakan flagship event MIHAS yang terdiri dari business matching, expo produk halal, serta peningkatan literasi. Di sesi terakhir, pemilik Ayam Penyet Ria menyampaikan keunggulan kompetitif yang dimilikinya yang berhasil menembus pasar internasional berupa trust dari konsumen seiring dengan telah tersertifikasi halalnya produk Ayam Penyet Ria. Ke depan, Bank Indonesia Kepri berkomitmen untuk senantiasa bersinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang semakin inklusif dan berkelanjutan.
Berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan Bank Indonesia Kepri untuk mengembangkan industri halal dan UMKM syariah, antara lain dengan melakukan pendampingan kepada UMKM syariah meliputi kurasi produk, capacity building, promosi perdagangan, serta business matching perdagangan dan pembiayaan. Bank Indonesia juga melakukan kurasi dan inkubasi Industri Kreatif Syariah (IKRA) untuk menghasilkan UMKM potensial ekspor. Selain itu, pada bulan Mei 2024 nanti, Provinsi Kepri akan menjadi host Strategic Flagship Event Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia yang meliputi berbagai kegiatan, antara lain: pameran UMKM syariah, bazar halal, seminar dan edukasi, Gerakan Sadar Wakaf, sertifikasi profesi Nazhir, dan berbagai kompetisi/perlombaan.