Batamramah.com, Guna memaksimalkan Transisi Energi dan Transformasi PLN dalam mewujudkan peningkatan penggunan Energi Baru Terbarukan (EBT), PT PLN (Persero) melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) _Green Energy as a Service: Renewable Energy Certificate Partnership_ dengan anak perusahaannya, PT PLN Batam di Ruang Rapat Muara Karang, Kantor Pusat PLN (Persero), Jakarta pada Jumat (8/12).
Penandatanganan dilakukan oleh _Executive Vice President Penjualan_ dan Pelayanan Pelanggan _Enterprise_ (EVP APR) PT PLN (Persero), Nayusrizal bersama Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra dengan disaksikan langsung oleh Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti.
Dalam sambutannya Edi Srimulyanti mengatakan bahwa penerapan layanan _Renewable Energy Certificate_ (REC) di PLN Batam sebagai _pilot project_ dengan mekanisme _partnership_ bagaimana atribut _green energy_.
REC ini merupakan bentuk _service_ atau layanan yang diberikan PLN kepada pelanggan yang memerlukan sumber energi hijau PLN, sehingga memudahkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable, dan diakui secara internasional.
“Langkah ini, bukti nyata kolaborasi PLN dengan anak perusahaannya untuk mendukung transisi energi bersih di tanah air. Semoga PLN Batam dapat menjalankan layanan REC dengan baik dan kita berharap ini akan terus dikembangkan, dievaluasi dan ditingkatkan, sehingga PLN semakin terdepan dalam pengelolaan _green energy,_” beber Edi Srimulyanti.
Disisi lain Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra, mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas support PT PLN (Persero) sehingga PKS partnership ini dapat ditandatangani dan terlaksana.
“PT PLN Batam sebagai anak Perusahaan PT PLN (Persero) dan bagian dari PLN Group berkomitmen penuh untuk terus mendukung Transformasi PLN dan Transisi Energi dimana salah satunya rencana pembangunan transmisi untuk mengalirkan energi hijau dari Pulau Sumatera ke Pulau Batam-Bintan,” ujar Irwansyah.
Irwansyah menjelaskan masa transisi tersebut sekaligus sebagai upaya mendukung komitmen mencapai bauran energi 23% tahun 2025 dan net zero emission pada tahun 2060, serta untuk memenuhi kebutuhan Konsumen dan Non Konsumen akan produk layanan hijau dan energi terbarukan. Maka PLN Batam kedepannya melakukan pengembangan produk Iayanan penurunan emisi karbon (_carbon reduction_), yang salah satunya berupa sertifikat energi terbarukan atau _Renewable Energy Certificate_ (REC).
“Hal ini menjadi sebuah _milestone_ dan terobosan Iayanan kepada Konsumen demi menjawab kebutuhan industri Batam akan hasil produk dari energi hijau yang menjadikan produknya dapat naik kelas di pasar internasional.” pungkas Irwansyah.