Ketika Marlin Tiba-tiba Dipeluk Bocil Gemoy saat Beri Sambutan di Atas Panggung



Batamramah.com, JODOH - Aura positif Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, selalu ditangkap indah oleh semua bocil gemoy, alias bocah kecil nan menggemaskan. 


Peristiwa ini kembali terjadi saat Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Batam tersebut, memberi sambutan penyerahan bantuan bahan pokok kepada perwakilan 1.362 keluarga penerima manfaat (KPM) - Program Keluarga Harapan (PKH), Kecamatan Batuampar, di Food Court Pasific, Jodoh, Selasa (21/11/2023). 


Awalnya anak kecil tersebut berlari ke panggung tempat Marlin memberi sambutan. Langkahnya terhenti di depan panggung. Namun tak putus asa, dia coba memanjat naik.


Melihat ini ibunya berlari berusaha mencegahnya. Namun Marlin melarang. "Tak apa. Saya kan Bunda PAUD. Bunda dia juga," tegas Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Batam ini.


Dan... Hup... Anak itu berhasil naik ke panggung. Tiba-tiba... Dia langsung menghambur memeluk dan bergelayut di kaki Marlin. 


"Aduuuh... Anak siapa ini? Eh namanya siapa?" tanyanya pada sang anak. Kemudian dijawab "Mik... Mik..." sambil menunjuk mikrofon yang dipegang Marlin.  Sang bunda pun hanya bisa tersenyum dari bawah panggung.


Spontan kejadian ini menarik ratusan pasang mata masyarakat di acara tersebut. Termasuk Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin, yang juga hadir mewakili Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR).


Benar kata orang bijak, bahwa anak kecil adalah mahluk paling jujur di muka bumi. Sehingga, kita tidak akan bisa memanipulasi perasaannya. Misal, menyuruhnya berpura-pura senang atau berpura-pura suka.


Hal ini karena seorang anak kecil dianugerahi hati yang bersih. Mereka peka akan kasih sayang yang diberikan orang kepadanya. Anak kecil dapat merasakan apabila seseorang menyayanginya, dan itu akan terlihat dari gestur yang ia berikan sebagai respon. 


Anak kecil yang merasa disayangi akan bisa langsung tersenyum, memeluk, atau bergelayut dengan seseorang walaupun ia baru mengenalnya. Seperti yang tampak pada peristiwa di atas.


Sebaliknya, anak kecil tidak dapat dipaksa untuk bersikap manis terhadap orang yang tidak tulus menyayanginya. Maka jangan heran bila ada seorang anak yang menangis, bermuka masam, atau lari menjauh dari seseorang. Tak peduli siapapun itu. 

Lebih baru Lebih lama