GMNI Geram Rakyat Kecil Didanai Oknum Pemprov untuk Unjukrasa Soal Rempang

 


Batamramah.com, Klaim Gubernur Kepri Ansar Ahmad bahwa pihaknya tidak terlibat dalam aksi pengerahan massa untuk berunjukrasa di BP Batam beberapa waktu lalu dan berujung ricuh terkait Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City (PSN-REC) mulai terpatahkan.



Pasalnya keluarga tersangka aksi unjukrasa itu mulai buka mulut dan terang-terangan menyebut bahwa kedatangan mereka ke Batam didanai oleh orang Pemprov Kepri.



Adalah Sulyana, istri dari salah satu tersangka berinisial SJ yang mengungkapkan hal tersebut kepada salah satu media lokal di Kepri dalam sebuah video hasil wawancara yang beredar luas di youtube dan menjadi viral sejak Minggu, 20 November 2023.



Dalam video itu Sulyana mengaku tak tahu kalau suaminya ikut demo di Batam. Ia mengaku kedainya ramai ditangani banyak orang dan SJ sang suami mengatakan hendak berunjukrasa terkait Rempang.


"Cuma dia bilang ada yang bantu transportasi. Tak payah lah ya saya sebut nama dia ee. dari oknum pemprov," ujar Sulyana.



Sulyana kembali menegaskan bahwa bentuk dukungan transportasi yang diberikan oleh oknum Pemprov Kepri kepada samg suami dan rekan-rekannya yang hendak berunjukrasa di Batam.



Curhat Sulyana ini menurut Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Batam, Diki Chandra jadi bukti awal bahwa apa yang disampaikan Kepala BP Batam sekaligus Walikota Batam H. Muhammad Rudi dalam sebuah acara beberapa waktu lalu bukan rekayasa atau hoax.



"Kami pikir ini sangat serius karena istri dari salah satu tersangka sendiri yang menyampaikannua ke publik. Artinya keterlibatan oknum pemprov Kepri ini ada benarnya'" ujar Diki.



Karena GMNI  adalah organisasi yang didasari ajaran Marhaenisme maka sangat disayangkan jika rakyat kecil dijadikan oleh kaum elitis sebagai tumbal.



"Ini harusnya jadi pintu masuk oleh penegak hukum untuk mengusut aktor intelektual aksi ricuh terkait Rempang tersebut," pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama