Batamramah.com, Batam - Setelah melakukan docking selama 3 minggu, kini PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) cabang Batam atau Pelni meluncurkan wajah terbarunya yang tertempel di kapal KM Kelud.
Di lambung kapal KM Kelud tak hanya perubahan logo, namun disertai tambahan tagline We Connect, We Unify.
Kepala Cabang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Batam, Muhammad Iqbal mengatakan perubahan wajah KM Kelud merupakan bagian dari rebranding Pelni yang telah mengubah dan meresmikan logo barunya pertengahan tahun 2023.
" Perubahn kapal KM Kelud ini disesuaikan dengan logo baru PT Pelni (Persero) yang diluncurkan pada 25 Mei 2023, yang didominasi dengan warna biru," ungkap Iqbal didampingi Nakhoda, Kapten Abdul Gaffar usai mengajak awak media keiling melihat perubahan baru kapal KM Kelud di Pelabuhan Batu Ampar, Minggu (01/10/2023)
Bukan hanya perubahan wajah, terang Iqbal, KM Kelud juga mengalami perubahan interior yang signifikan, khususnya pada ruang komersial seperti bioskop, kafetaria dan ruang entertainment.
" Dengan adanya perubahan ini PT Pelni berharap seluruh penumpang atau pengguna jasa pelni akan lebih nyaman dalam perjalanan dan dapat menikmat perjalanan yang berkesan," ujar Iqbal.
" Peningkatan fasilitas dan layanan ini tentu kami harapkan dapat mendongkrak pendapatan dari usaha kapal penumpang," sambung Iqbal.
Iqbal juga mengatakan, Pelni sudah menjawabnya dengan menghadirkan aplikasi Pelni mobile. Kemudian, untuk transaksi pembayaran sudah digital menggunakan Qris.
Sementara Nakhoda, Kapten Abdul Gaffar
mengatakan dari segi pengamanan juga sudah kita tambahkan satu alat namanya Marine Evacuation System (MES). Alat ini berfungsi untuk mempermudah evakuasi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
" Kapal KM Kelud juga dilengkapi dengan cctv disetiap sudut kapal. Selama docking juga dilakukan perawatan mesin seperti ada yang kurang baik diperbaiki dan diperbagus," tutur Kapten Abdul.
Untuk diketahui, KM Kelud merupakan kapal penumpang Pelni buatan Jerman yang telah beroperasi sejak 1998.
Rute regularnya dimulai dari Jakarta dan menyinggahi Batam, Kemudian Tanjung Balai Karimun hingga ke Medan.
