Batamramah.com, Batam - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (KPwBI Kepri) secara rutin melaporkan kondisi perekonomian dan inflasi di beberapa kota di Provinsi Kepri, salah satunya Kota Batam.
Tercatat, pada Agustus 2023 pertumbuhan ekonomi Kepri pada Triwulan II 2023 diketahui bertumbuh sebesar 5,04 persen (yoy) dan terbilang melambat dibandingkan triwulan I 2023 yang berada di angka 6,54 persen (yoy).
Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepri (Batam dan Tanjungpinang,red) pada Agustus 2023 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen (mtm) didorong oleh kenaikan harga beras, cabai merah dan kangkung olerh adanya pengaruh cuaca.
Untuk itu, perlu adanya dorongan guna memaksimalkan pertumbuhan ekonomi di Kepri dan terkhusus Kota Batam.
"Meski inflasi pada Agustus 2023 berada di angka 0,16 persen, namun pertumbuhan ekonomi terpantau mengalai kelambatan. Untuk itu, perlu adanya memaksimalkan kinerja sehingga pertumbuhan ekonomi di Batam bisa mencapai target yang diinginkan," tegas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Nuryanto disela-sela diskusi santai dengan sejumlah pengusaha, pelaku UMKM dan warga di kawasan Batu Ampar pada Senin (18/9/2023) pagi.
Pihaknya juga sepakat dengan Bank Indonesia perwakilan Kepri dalam merekomendasikan hal positif guna mendorong percepatan realisasi belanja daerah (APBD dan APBN).
Sehingga memberikan dampak berganda bagi sektor lainnya (multiplier effect) dengan tepat sasaran dan tata kelola yang terjaga (govern).
Serta mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi syariah yang inklusif untuk percepatan pengurarngan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Dan digitalisasi transaksi baik implementasi QRIS di fasilitas publik maupun digitalisasi transaksi Pemda melalui ETPD.
"Dan hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2023 beberapa waktu lalu. Yang meminta agar ada optimalisasi APBD untuk pengendalian inflasi melalui intervensi pasar guna mengurangi gejolak harga komoditas pangan terutama beras, dan penguatan cadangan pangan daerah, termasuk pengaturan penyalurannya. Serta memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian," tegasnya.
Oleh karenanya, pihaknya mendukung berbagai kegiatan yang bisa memicu pertumbuhan ekonomi. Sekaligus berkoordinasi dengan berbagai pihak khususnya Pemerintah Daerah sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di Kota Batam.
"Tentunya, kita akan tetap mendukung segala hal yang bisa memicu pertumbuhan ekonomi di Batam. Baik dari sektor ekonomi tersier atau sektor jasa industri, juga sektor primer lainnya," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat hingga institusi terkait untuk terus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasanya. Menurutnya, hal tersebut akan berdampak pada terdongkraknya pertumbuhan ekonomi.
"Jika ini dilakukan, tentunya industri dan UMKM dalam negeri akan terus bersemangat dan berkembang. Dan secara tidak langsung mendongkrak pertumbuhan ekonomi," tegasnya.