RoRo Bahtera Jangan Ubah Jadwal demi Bupati

 


Batamramah.com: Pihak ASDP yang mengelola kapal Bahtera rute Tanjunguban- Tambelan, dan Kalimantan Barat jangan mengubah jadwal menunda keberangkatan pada 27 April. Mengingat jika Bahtera menunda keberangkatan akan menimbulkan penumpukan penumpang di Tambelan saat arus balik. 


"Jika jadwal tetap seminggu sekali akan mempermudah lalulintas manusia yang mudik lebaran. Jika ditunda pada 30 April sesuai agenda Bupati Bintan yang akan melakukan kunjungan kerja, maka akan terjadi tumpukkan penumpang yang akan balik pada 1 atau 2 Mei. Apakah Roro bisa menampung lebih dari 500 orang penumpang? Karena kapasitas penumpang Roro tak lebih dari 200 orang, " ujar Robby Patria, warga Tanjungpinang yang akan mudik ke Tambelan, kemarin. 


Robby menyatakan agar rombongan Bupati Bintan ke Tambelan menggunakan feri cepat yang biasa dilakukan setiap tahun. Jangan menggunakan kapal Roro untuk kegiatan pemerintah sementara warga yang akan mudik susah untuk kembali ke Tanjungpinang pada 1 Mei. 


Menurut Robby, seharusnya Bupati menyediakan alokasi anggaran untuk mudik gratis sehingga jumlah transportasi ke Tambelan jadi bertambah adanya feri seperti tahun 2015 hingga 2019.


Pemudik tak bertumpuk dan berdesakkan di dalam kapal Roro Bahtera jika ada alternatif kapal bantuan pemerintah. Selama lima tahu  berturut turut program mudik gratis dapat dilakukan. Di zaman Roby Kurniawan mudik gratis ditiadakan dengan alasan anggaran. 


Sungguh tidak bijak, kata Robby, jika Bupati malah menumpang kapal Roro membawa tim OPD ke Tambelan yang akan menyebabkan jumlah penumpang di Roro Bahtera melebihi batas normal. 


Tujuan Kementerian Perhubungan menyediakan Roro Bahtera menambah layanan kapal penyeberangan yang melayani rute Tanjung Uban – Tambelan – Sintete dari sebelumnya hanya 1 (satu) kapal menjadi 2 (dua) kapal, sehingga akan mempercepat frekuensi kedatangan kapal dari sebelumnya memakan waktu 2 (dua) minggu dalam satu kali trip, kini menjadi 1 (satu) minggu dalam satu kali trip.


"Bupati tak seharusnya membat jumlah penumpang tambah banyak. Apalagi mengabaikan penumpang dari Kalimantan Barat yang akan ke Tambelan dan ke Tanjungpinang jika Roro berhenti di Tambelan bersama Bupati, " katanya. 


Alangkah bagusnya menurut Robby, Roro tetap jalur normal pada 27 April sehingga tak menumpuk semua di Roro. Sedangkan bupati dan rombongan menggunakan feri. " Kan nanti pulang ke Bintan dapat membawa penumpang umum sedikit dapat mengurangi jumlah pemudik ke Roro, " ujarnya. *

Lebih baru Lebih lama