Akal-akalan Sopir Truk Rekayasa Perampokan di Tol Cikupa: Buat Laporan Palsu untuk Gelapkan 25 Ton Gula



BATAMRAMAH.COM, JAKARTA - Kasus perampokan terhadap seorang sopir truk pengangkut gula pasir di Tol Cikupa, Tangerang, ternyata rekayasa.


Sopir truk ekspedisi barang berinisial MI (28) itu ternyata bekerjasama dengan rekannya untuk merekayasa kejadian tersebut. Tujuannya, dalah untuk menggelapkan kendaraan beserta muatan 25 ton gula pasir yang tengah dibawa oleh MI.


Akal-akalan tersebut pun akhirnya terungkap setelah polisi menyelidiki viralnya foto dan video penemuan MI yang mengaku dibuang di Gunung Sindur, Bogor.


Polisi juga menyelidiki dugaan kasus perampokan tersebut berdasarkan laporan yang dibuat MI di Polresta Tangerang.


Kepolisian mulai mencurigai bahwa kasus tersebut hanyalah rekayasa saat MI mendadak menghilang dan tidak diketahui keberadaannya di tengah proses penyelidikan.


"Polisi curiga korban kok justru menghilang ketika polisi melakukan penyidikan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Kamis (7/7/2022).


Setelah ditelusuri MI ternyata sudah merencanakan aksi penggelapan truk dengan muatan 25 ton gula pasir tersebut bersama seorang berinisial S.


Buat laporan palsu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, kejadian bermula saat MI merencanakan penggelapan truk beserta muatannya bersama S.


Rencana itu kemudian dieksekusi ketika MI mendapatkan tugas membawa 25 ton gula pasir ke Jakarta Utara menggunakan truk ekspedisi pada 28 Juni 2022.


"Pelaku yang bekerja sebagai sopir truk ekspedisi barang mendapat tugas untuk mengirimkan barang berupa gula pasir sebanyak 25 ton dengan tujuan Cikande-Tanjung Priok," ujar Zulpan dalam keterangannya, Kamis (7/7/2022).


Saat itu, MI berangkat ke Jakarta menggunakan truk ekspedisi melalui Tol Cikupa, Tangerang. Namun, gula yang diantarkan tersebut tidak kunjung sampai ke lokasi pengiriman.


Pihak pengirim dan penerima lalu mencoba menghubungi MI. Namun, sopir berusia 28 tahun itu tidak bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya.


Sampai akhirnya beredar informasi bahwa MI ditemukan warga di kawasan Gunung Sindur dalam kondisi tangan dan kaki terikat tali, serta wajah tertutup lakban berwarna coklat.


Kepada warga, MI mengaku dirampok di Tol Cikupa dan membuat laporan dengan keterangan palsu ke Polresta Tangerang.


Kasatreskrim Polresta Tangerang Kompol Zamrul Aini mengatakan bahwa informasi yang didapatkan kepolisian dari MI, dugaan akasi perampokan tersebut terjadi pada Selasa (28/6/2022). sekitar pukul 20.30 WIB.


Saat itu, MI yang mengendarai truk bermuatan 25 ton gula pasir sedang berada di Gerbang Tol Cikupa arah Jakarta.


Akal-akalan sopir untuk gelapkan gula

Setelah diselidiki, penyidik dari Polresta Tangerang dan juga Polda Metro Jaya justru menemukan fakta berbeda di lapangan terkait dugaan perampokan yang disampaikan oleh MI.


Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya justru mendapat informasi bahwa MI tidaklah dirampok. Dia justru menggelapkan truk dan 25 ton gula pasir yang dikemudikannya.


Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Handik Suzen memastikan bahwa sopir truk tersebut merekayasa kasus perampokan yang dialaminya di Tol Cikupa.


Hal diketahui berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi di sekitar lokasi.


"Sudah kami lakukan penyelidikan dan olah TKP serta keterangan saksi-saksi bahwa perampokan itu tidak ada alias direkayasa," kata Handik, Rabu (6/7/2022).


Dalam pemeriksaan lebih lanjut, kata Handik, sopir berinisial MI itu akhirnya mengakui bahwa dirinya tidak betul-betul dirampok.


MI bersekongkol dengan teman-temannya untuk merekayasa kasus seolah-olah terjadi perampokan, guna menutupi kejahatannya.


Pembawa kabur truk dan gula 25 ton diburu

Kini, MI telah ditangkap dan tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.


Kepolisian juga masih mengembangkan kasus penggelapan 25 ton gula tersebut dan menyelidiki S beserta dua orang lain yang masih buron.


Menurut Zulpan, truk beserta 25 ton gula pasir yang sebelumnya dikendarai MI, ternyata dibawa oleh rekannya yang bersinial S, bersama dua orang lainnya yang masih buron.


Kedua orang itu diketahui membantu S untuk berpura-pura mengikat MI dan meninggalkannya di kawasan Gunung Sindur.


"Pelaku S juga meminta MI agar menyebarkan berita bahwa dia baru saja dibegal dan membuat laporan polisi dari peristiwa tersebut," kata Zulpan.


"Sehingga, pemilik mobil bersimpati dan tidak menuduh MI melakukan penggelapan," pungkasnya.(pc)


Sumber: Kompas.com

Lebih baru Lebih lama