Batamramah.com, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, meminta semua stakeholder mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan.
Ia ingin, masyarakat Batam dikhawatirkan dengan kenaikan drastis. Ia pun menginstruksikan kepada tim seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengantisipasi adanya penimbunan.
“Kita ingin masyarakat tidak mengkhawatirkan ancaman kenaikan harga menjelang perayaan hari-hari besar,” katanya usai memimpin rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (15/2/2022).
Berdasarkan laporan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sejumlah bahan pokok di Batam aman. Tidak ada kelangkaan atau kenaikan secara signifikan di Batam.
“Stok mencukupi, untuk inflasi masih terkendali,” ujarnya.
Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Rahmad Iswanto menyampaikan, bulan Januari 2022, IHK Kota Batam menunjukan inflasi sebesar 0,74 persen.
Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,23 pada Januari 2022 menjadi 108,02 pada Januari 2022. Inflasi tahun kalender 2022 sebesar 0,74 persen.
“Inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 2,51 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran,” ujarnya melalui rilis bulanan BPS.
Adapun, kelompok pengeluaran itu yakni kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 1,95 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 1,69 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 1,05 persen.
Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,73 persen; kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,63 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,41 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,16 persen.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok transportasi turun sebesar 0,86 persen; serta kelompok kesehatan turun sebesar 0,10 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya,” katanya.