Mahfud: Perguruan Tinggi Harus Jadi Benteng Budaya dan Eksistensi Jati Diri Bangsa

 



Batamramah.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, perguruan tinggi harus bisa menjadi benteng bangsa di tengah era revoluai 4.0.


Hal itu disampaikan Mahfud saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Minggu (5/9/2021).


"Di era Revolusi 4.0 yang didominasi oleh teknologi dan digitalisasi, perguruan tinggi harus menjadi benteng budaya yang menjaga eksistensi jati diri bangsa," ujar Mahfud, dalam keterangan tertulis, Minggu.


Menurut Mahfud, perkembangan teknologi dan digitalisasi saat ini membuat budaya yang begitu beragam di belahan dunia mudah saling terhubung dan saling memengaruhi.


Ia menyebut, sejauh ini tidak banyak perguruan tinggi yang menasbihkan dirinya sebagai perguruan tinggi berbasis budaya.


"Dari sedikit kampus yang berbasis budaya tersebut, satu diantaranya adalah Universitas Widya Mataram di Yogyakarta," kata Mahfud.


Dalam kesempatan itu, Mahfud menegaskan, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang punya budaya adiluhung, yakni budaya unggul yang penuh kehalusan budi, kesantunan, gotong royong, keindahan, dan religiusitas.


"Di era digital ini, bangsa kita harus mampu mempertahankan ruh dan nilai-nilai adiluhung bagi kemanusiaan dari masuknya budaya asing seperti hedonisme, liberalisme, dan rasionalisme," terang Mahfud.


Menurut Mahfud, rasionalitas dan wawasan rasional penting, tetapi rasionalisme berbahaya bagi kehidupan manusia.


Ia menjelaskan, rasionalisme berangkat dari asumsi bahwa yang benar itu hanya yang logis, masuk akal, bisa diuji melalui eksperimen, atau bisa dihitung.


Sedangkan wawasan rasional atau rasionalitas bagi bangsa Indonesia tak mengurangi penghargaan akan pentingnya akal yang harus didukung dengan eksperimen dan pembuktian logis.


"Pembuktian logis itu penting, tetapi di samping itu harus didasarkan pada keimanan kepada Tuhan, kepekaan nurani, ketulusan budi, moralitas, gotong royong dan estetika," tegas Mahfud.


(dekk)


sumber: kompas.com

Lebih baru Lebih lama