Batamramah.com, Pacitan memiliki potensi besar terhadap gempa dan tsunami. Kesiapsiagaan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko jika bencana terjadi.
Hal tersebut membutuhkan ketersediaan beberapa fasilitas. Selain shelter di zona merah, juga penyempurnaan sarana pengungsian. Hal itu juga harus didukung akses yang memadai.
"Kita tidak tahu apakah saat terjadi gempa (jembatan) masih bisa bertahan atau tidak. Kita sudah rencanakan akan buat jembatan alternatif," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Pacitan, Sabtu (11/9/2021).
Dengan dibangunnya jembatan alternatif di Jalan WR Supratman itu, lanjut Mensos, akses masyarakat menuju perbukitan di wilayah barat akan lebih mudah. Kementerian sosial bersama pemkab juga tengah menyusun pemetaan untuk menentukan titik evakuasi akhir.
"Saat di pengungsian ketersediaan buffer stock itu sangat penting. Ada 12 titik (tempat evakuasi akhir)," katanya saat memberikan wejangan kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) di pelataran Tempat pelelangan Ikan (TPI) Tamperan.
Selain fokus ke bagian barat Pacitan, Mensos juga minta Tagana bekerja sama dengan BPBD mengecek wilayah utara. Kawasan tersebut juga memiliki perbukitan serta tidak terhalang sungai sehingga memungkinkan dibangun shelter. Tantangannya justru pada permukiman dan jarak relatif jauh.
Penanganan bencana juga tidak boleh menanggalkan aspek kemanusiaan. Warga penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk selamat. Hal itu secara khusus menjadi tugas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
"Disabilitas jangan sampai tidak tertolong," terangnya pada kegiatan yang juga dihadiri Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Risma pun memberikan tugas khusus kepada PSM dan TKSK. Mereka diminta mendata domisili disabilitas dan lansia. Yakni dengan menentukan titik rumahnya lalu memberinya tanda. Untuk mempermudah identifikasi akan ditempelkan stiker di rumah-rumah tersebut.
Kedatangan Mensos ke Kota 1001 Gua untuk menghadiri Apel Kesiapan Simulasi Uji Rambu dan Tempat Evakuasi Sementara. Selain menyaksikan simulasi melalui layar video, mantan Wali Kota Surabaya itu juga menyempatkan diri meninjau beberapa titik tempat warga melakukan gladi lapang.
"Minimal masyarakat tahu ke mana harus lari saat terjadi itu, na'udzubillah min dzalik. Supaya tidak kacau," ucap Risma menjawab pertanyaan detikcom terkait evaluasi hasil simulasi.
(dekk)
sumber: detik.com