Batamramah.com, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengecek proses vaksinasi di MAN 2 Ponorogo. Dengan vaksinasi untuk siswa, hybrid learning bisa segera terlaksana di Ponorogo.
"Bahwa untuk memenuhi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Harus disiapkan segala sesuatunya," tutur Khofifah kepada wartawan, Sabtu (4/9/2021).
Menurut Khofifah, dengan penetapan level baik 3, 2 maupun 1 harus tetap dengan disiplin prokes. Pun juga percepatan vaksinasi bisa menunjang saat PTM terbatas secara bertahap.
"Sebetulnya format yang lebih mendekati realita, hybrid learning karena pembelajaran tatap muka terbatas pun juga virtual tetap dilakukan," imbuh Khofifah.
Hybrid learning adalah pembelajaran yang menggabungkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yakni pembelajaran tatap muka, pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis online (internet dan mobile learning).
Saat ini, lanjut Khofifah, Dinas Pendidikan Jatim menyiapkan aplikasi belajar secara virtual 'Jatim Cerdas Ruang Belajar'. Diharapkan siswa bisa diskusi dan interaksi sehingga suasana pembelajaran tetap terukur.
"Tiap Senin nanti dari pusat akan ada pengumuman level, mudah-mudahan Ponorogo bisa level 3, sehingga PTM terbatas bisa terlaksana," jelas Khofifah.
Disinggung soal vaksinasi bagi pelajar, lanjut Khofifah, tergantung support dari pusat. Sedangkan siswa yang bisa divaksin berusia 12 hingga 17 tahun jenis vaksin yang direkomendasikan adalah Sinovac.
"Persiapan yang baik ini, kalau level dan murid sudah selesai vaksin, orang tua bisa tenang. Siswa dan tenaga pendidik sudah vaksin," tambah Khofifah.
Sementara, Kepala Sekolah MAN 2 Ponorogo Nastain menambahkan harapannya segera bisa melakukan PTM setelah semua siswa selesai vaksinasi.
"Kalau level 3, PTM bisa dilaksanakan 3 hari," papar Nastain.
Salah satu siswa kelas X, Nura Azahra mengaku deg-degan sebelum disuntik vaksin. Meski begitu, dia tidak takut jarum suntik.
"Kemarin dikasih tahu kalau sebelum vaksin, makan yang teratur," pungkas Nura.
(dekk)
sumber; detik.com