Dikira Terpengaruh Roh Halus, Guru SMP Ini Ditemukan di Hutan Usai Beberapa Hari Hilang

 



Batamramah.com, Warga Dusun Nembeona Desa Oenggaut Kecamatan Rote Barat Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) digegerkan dengan hilangnya seorang guru SMP di tengah hutan.


Beruntung, setelah dilakukan pencarian besar-besaran Guru SMP 2 Rote Barat Maximus Bernadua Moa Neot (50) berhasil ditemukan warga di dalam hutan dekat Danau Oeoi pada Rabu (8/9/2021).


Kisah hilangnya guru asal Kabupaten Sikka yang sudah menetap sejak 1998 di Kabupaten Rote Ndao, sempat dikira warga karena terpengaruh roh halus.


Peristiwa tersebut bermula saat Maximus dilaporkan hilang oleh rekannya Maria Margaretha Bogar (52). Sebelum dilaporkan hilang, rekan korban, Dominikus Bolu Milla mengakui pada Sabtu (4/9/2021) pagi, korban sempat menghubunginya dan datang mengunjunginya di rumah.


Untuk diektahui, jarak rumah korban dan Dominikus hanya 75 meter. Namun korban selama ini tidak pernah berkunjung ke rumahnya, lantaran Maximus dikenal sangat tertutup dan juga jarang bersosialisasi dengan tetangga maupun rekan kerja.


Kepada Dominggus, korban bercerita, akhir-akhir ini kerap mengalami ketakutan karena sering merasa dibuntuti seseorang.


Kemudian pada Senin (6/9/2021) petang sekitar pukul 17.30 Wita, korban kembali menghubungi Dominikus. Saat itu, Dominikus menanyakan kondisi korban. Saat itu, korban menjawab dirinya tersesat di hutan dan tidak tahu jalan pulang.


Setelah ponsel dimatikan, Dominikus kembali menelepon korban. Tetapi, nomor ponsel korban sudah di luar jangkauan.


Akhirnya, Dominikus bersama anaknya pergi mengecek ke rumah korban namun korban tidak ditemukan.


Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Freezer mengatakan, pihaknya menerima laporan dari Arba pada pukul 08.40 Wita dan langsung berkoordinasi dengan pihak berwenang.


Kemudian pada pukul 09.00 Wita, diberangkatkan satu tim pos unit Rote Ndao berjumlah enam personil, didampingi enam personel TRC BPBD Rote Ndao.


Tim Rescuer kemudian melakukan pencarian dengan menggunakan sistem E-SAR yang dibagi dalam 10 tim Pencarian.


“Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat di selanjutnya korban dievakuasi dan langsung diserahkan ke pihak keluarga,” ujarnya seperti dikutip dari Digtara.com-jaringan Suara.com.


Kemudian pada Selasa (7/9/2021), upaya pencarian dilakukan oleh pihak Polsek Rote Barat, pihak Kecamatan Rote Barat, keluarga/rekan kerja serta masyarakat Desa Oenggaut dan sekitarnya namun tidak berhasil ditemukan.


Akhirnya, pada Rabu (8/9/2021) sekitar pukul 11.45 Wita, pencarian kembali dilanjutkan dengan melibatkan petugas dari tiga personel Polsek Rote Barat, enam personel Tim Basarnas Rote Ndao, lima petugas BPBD Rote Ndao, petugas Kecamatan Rote Barat, pihak keluarga/rekan kerja, hamba Tuhan, serta masyarakat di wilayah Rote Barat yang diperkirakan berjumlah 100 orang.


Kemudian warga dibagi dalam beberapa kelompok yang selanjutnya masing-masing kelompok melakukan pencarian di hutan bagian timur desa Oenggaut, Desa Nemberala, Desa Sedeoen dan Desa Bo’a.


Kemudian sekitar pukul 15.45 Wita, tersiar kabar jika korban berhasil ditemukan tim pencarian yang terdiri dari Kanit Reskrim Polsek Rote Barat Aipda Antonius K Fahik bersama kerabat korban di hutan dekat Danau Oeoi, perbatasan Desa Nemberala dan Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat dalam keadaan selamat.


Selanjutnya, korban dievakuasi ke rumahnya di Desa Oenggaut, Kecamatan Rote Barat. Korban berhasil dievakuasi di rumahnya selanjutnya diperiksa oleh petugas Puskesmas Delha dengan tensi normal.


(dekk)


sumber: suara.com

Lebih baru Lebih lama