Batamclick.com, Batam - Dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan serta mendorong minat menabung masyarakat Presiden Joko Widodo telah menetapkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 Tentang Hari Indonesia Menabung yang ditetapkan pada setiap tanggal 20 Agustus.
Menindaklanjuti Arahan Presiden, OJK bersama Kementerian/Lembaga terkait dan Industri Perbankan telah menginisiasi program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang telah diluncurkan pada tanggal 5 Oktober 2020 lalu.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepri, Rony Ukurta Barus mengatakan bahwa dalam momentum Hari Indonesia Menabung, OJK Kepri mengadakan kegiatan KEJAR Kreasi Anak Indonesia (KREASI) dengan tema “Satu Rekening Satu Pelajar, Wujudkan Impian Anak Indonesia”.
Dalam kegiatan Kejar Kreasi, lanjutnya, pihaknya mengadakan sejumlah perlombaan yang ditujukan kepada Pelajar dan Orangtua/Wali Pelajar, diantaranya:
1. lomba mewarnai tingkat Sekolah Dasar/sederajat kelas 4,5, dan 6;
2. Lomba menggambar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat;
3. Lomba video tik-tok tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan tema “Menabung itu mudah”
Pada kegiatan Puncak Kreasi tanggal 24 Agustus 2021, OJK Kepulauan Riau juga menyelenggarakan Webinar Menciptakan Generasi Cerdas Keuangan dengan target peserta adalah Orang Tua/Wali dari para peserta lomba, dan rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Kepulauan Riau, H Ansar Ahmad serta Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau.
Dijelaskan, bahwa pemilihan target peserta yaitu pelajar, dilatarbelakangi oleh hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap kelompok pelajar pada tahun 2019, dimana tingkat literasi keuangan kelompok usia 15-17 tahun sebesar 15,92% dan tingkat inklusi keuangan kelompok usia 15-17 tahun sebesar 58,28%.
Data tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan serta pemanfaatan produk dan layanan keuangan relatif masih rendah.
Padahal menurutnya, manfaat menabung untuk anak sejak dini juga bisa melatih mereka untuk mengajarkan bagaimana caranya menyisihkan uang untuk dana darurat.
“Dengan membudayakan kebiasaan menabung dapat memberikan edukasi kepada anak-anak bagaimana cara meraih apa yang diinginkan namun juga untuk mempersiapkan uang untuk keperluan hal yang tak terduga,” ungkapnya.
Kondisi pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga yang menyadarkan kita tentang kondisi yang tidak pasti yang harus dihadapi dengan persiapan keuangan.
“Menanamkan budaya menabung sejak dini dapat memberikan manfaat, agar anakanak lebih menghargai uang, menghindari perilaku konsumtif, serta memberikan pemahaman pengelolaan keuangan yang lebih baik sehingga nantinya generasi Indonesia dapat memaksimalkan potensi asset yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” tutupnya.